Renovasi GBK Tak Akan Merusak Bangunan Cagar Budaya

By Admin

nusakini.com--Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjamin proyek renovasi Gelora Bung Karno (GBK) yang dilakukan untuk mendukung pelaksanaan Asian Games XVIII pada 2018 tidak akan merusak sejumlah bangunan yang dianggap cagar budaya karena memiliki nilai sejarah. Untuk memastikan hal tersebut, Menteri Basuki mengaku menggandeng pihak Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta terkait status heritage building yang ada di GBK. 

“Kalau di GBK ijin-ijin semua sudah oke, dari Setneg sudah oke semua, dari DKI untuk yang heritage building tinggal stadion utama, yang lainnya tidak masalah,” ujar Basuki saat meninjau proyek renovasi GBK di Jakarta, akhir pekan lalu. Selain menggandeng pihak Pemda DKI Jakarta untuk mengetahui sejumlah bangunan yang masuk kategori cagar budaya, ia juga mengaku menggandeng Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) untuk memberikan desain yang tepat agar renovasi tidak merusak cagar budaya yang ada. 

“Kita tidak hanya bongkar dan pasang, didampingi IAI, ada yang menyangkut cagar budaya, menyangkut material supaya bagus,” kata Basuki. Dalam kunjungan tersebut Menteri Basuki didampingi Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Syarif Burhanudin dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. 

Diketahui untuk pembangunan wisma atlet dilaksanakan oleh Direkorat Jenderal Penyediaan Perumahaan. Sementara Direktorat Jenderal Cipta Karya bertugas merenovasi dan rehabilitasi venues di komplek GBK serta melakukan penataan. Ia menyampaikan bahwa Direktorat Jenderal Cipta Karya akan merenovasi 14 bangunan venues di Kawasan Komplek GBK. 

14 bangunan tersebut yaitu Stadion Utama, lalu Tennis Indoor dan Outdoor, Gedung Stadion Madya, Gedung Basket, Lapangan Hockey, Lapangan Panahan, Lapangan Sepakbola A/B/C, Stadion Renang dan Istora Senayan. 

Selain melakukan renovasi, Ditjen Cipta Karya juga akan menata kawasan GBK untuk menciptakan kualitas ruang luar bangunan venue yang lebih baik namun dapat menyatu dengan bangunannya. Perbaikan juga dilakukan terhadap sarana dan prasarana luar bangunan seperti gerbang, loket, pedestrian, parkir, pagar, tempat duduk, toilet. Kemudian penanda kawasan, food court, playground, outdoor gym dan sampah. 

Direktorat Jenderal Cipta Karya telah melakukan penandatanganan empat paket konstruksi terintegrasi rancang dan bangun (design and build) untuk pembangunan dan rehabilitasi venue Gelora Bung Karno (GBK) dan lima paket konsultan manajemen kontruksi senilai Rp 1,2 triliun pada 15 Agustus 2016 lalu. (p/ab)