Rangkaian Kegiatan Menlu RI pada Hari Pertama Pertemuan ASEAN di Laos

By Admin

nusakini.com-- Memulai kegiatan untuk pertemuan 49th ASEAN Ministerial Meeting di Vientiane, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi telah menghadiri dan melakukan serangkaian pertemuan di hari pertama kunjungannya. 

Pada pertemuan dengan Menlu negara anggota ASEAN dalam SEANWFZ (South East Asia Nuclear Weapon Free Zone), Menlu RI menekankan perlunya ASEAN untuk terus mendorong proses penandatanganan dan ratifikasi Protokol SEANWFZ oleh negara pemilik senjata nuklir. Perjanjian SEANWFZ yang telah ditandatangani oleh seluruh negara ASEAN pada tahun 1997 dan masih menunggu negara negara pemilik senjata nuklir untuk menjadi bagian perjanjian ini. "ASEAN harus membangun komunikasi dengan negara pemilik senjata nuklir untuk mengindentifkasi isu yang masih menjadi hambatan," tegas Menlu.

Menlu juga menyampaikan komitmen Indonesia dalam menjalankan Plan of Action to strengthen the implementation of the SEANWFZ treaty (2013-2017). Indonesia saat ini sedang menproses rencangan undang undang mengenai keamanan nuklir, dimana salah satu inti dari peraturan tersebut akan mengenakan sanksi bagi kepemilikan, penggunaan, pemindahtanganan dan penyimpanan senjata nuklir.

Menlu Retno bersama para Menlu negara ASEAN juga menyambut baik laporan tahunan ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights atau AIHCR yang pada tahun 2016 telah melaksanakan program-program untuk mempromosikan hak-hak korban perdagangan manusia, individu berkebutuhan khusus dan keterlibatan generasi muda di organisasi tersebut. "Laporan ini mencerminkan kematangan dan kemampuan AIHCR dalam mempromosikan isu HAM di kawasan," ujar Menlu RI 

AICHR dibentuk pada tahun 2009 sebagai badan untuk mempromosikan HAM untuk masyarakat negara anggota ASEAN merupakan inisiatif Indonesia. "Sebagai organisasi yang berdasar hukum dan berorientasi kepada masyarakat, ASEAN menempatkan perlindungan HAM sebagai core business nya," tegas Menlu RI. Sehingga peningkatan kualitas AICHR dipandang sangat vital untuk menghadapi tantangan saat ini. 

Memanfaatkan pertemuan AMM ini, pada hari pertama kunjungannya, Menlu RI juga telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Filipina, Perfecto Yasay Jr. Kedua Menteri membahas mengenai upaya pembebasan sandera Indonesia yang saat ini ditahan oleh kelompok bersenjata di Filipina Selatan dan bertukar informasi terkait keadaan dan perkembangan di Filipina Selatan.

Menlu RI juga bertemu dengan Menlu Myanmar, Aung San Suu Kyi, Menlu Laos, Saleumxay Kommasith yang merupakan Ketua Pertemuan, dan juga Menlu Thailand Don Pramudwinai guna membahas mengenai kesatuan dan sentralitas ASEAN serta pentingnya stabilitas perdamaian.

Menlu RI juga secara terpisah bertemuan dengan wakil Indonesia di AICHR, Ibu Dina Wisnu untuk membahas laporan tahunan dan rekomendasi AICHR untuk mempublikasi laporannya. 

Pada Minggu (25/7), Menlu RI  hadir dalam acara pembukaan, plennary dan retreat ASEAN Ministerial Meeting ke-49 dan bersama Menlu negara-negara ASEAN melakukan kunjungan kehormatan kepada PM Laos, Thongloun Sisoulith. (p/ab)