Radiasi Sinar UV Tinggi Melanda Bolivia
By Nad
nusakini.com - Internasional - Daratan tinggi di Bolivia, kota La Paz, dilanda gelombang panas yang tidak biasa, dengan tingat radiasi sinar ultraviolet (UV) yang melambung tinggi, diakibatkan oleh sedikitnya tutupan awan yang disebut sebagai akibat perubahan iklim.
Tingkatan radiasi UV dalam beberapa minggu terakhir menyetuh angka 21, dalam skala yang normalnya hanya sampai 20. Menurut WHO, indeks UV yang mencapai 11 itu sudah dianggap "ekstrim", dan orang-orang dianjurkan untuk menghindari sinar matahari langsung.
"Matahari sedang terbakar, matahari ini tidak normal," ucap warga La Paz, Segundina Manami, saat warga kota yang berada di ketinggian 3.600 meter di atas permukaan laut ini berusaha mendinginkan diri dengan memakan es serut dan bersembunyi di bayangan.
Daratan tinggi di daerah Andean Amerika Selatan bisa terkena radiasi UV yang sangat berbahaya di dunia, dengan angka yang terkadang menyentuh 40 dalam indeks terkait. Angka 11 hingga 17 dianggap biasa di daerah tersebut.
"Isu ini membuat La Paz terasa sedang dimasak," kata Juan Pablo Palma, pejabat manajemen risiko di pemerintahan.
Dengan pertemuan para pemimpin dunia di Glasgow untuk konferensi iklim COP26 di tengah peringatan bahwa lampu iklim berkedip merah, beberapa ilmuwan Bolivia mengatakan perubahan pola curah hujan mempertajam efek radiasi UV dengan mengurangi tutupan awan.
"Kami telah mengkonfirmasi apa yang dikatakan banyak orang: musim hujan dapat membawa jumlah hujan yang sama tetapi lebih pendek," kata Luis Blacutt, seorang peneliti di laboratorium fisika atmosfer di La Paz, yang telah membuat model perubahan iklim untuk mempelajari tren tersebut.
Sementara beberapa hujan membawa kelegaan minggu ini, laboratorium memperkirakan tingkat UV yang tinggi akan bertahan setidaknya selama seminggu lagi.