Provinsi Gorontalo Akan Mereplikasi Empat Inovasi dari Jatim

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Provinsi Gorontalo telah ditetapkan sebagai salah satu provinsi Hub Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) tahun 2020. Rencananya, mereka akan mereplikasi empat inovasi pelayanan publik dari Jawa Timur (Jatim) yang dianggap mampu menjawab permasalahan di wilayah tersebut.

Keempat inovasi yang diusulkan untuk direplikasi yakni Tani Jago Dilan dari Kabupaten Lamongan, Ekowisata Wonosalam-Permata Hati dari Kabupaten Jombang, Klinik Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dari Provinsi Jawa Timur, serta Pelayanan Terpadu Pemenuhan Hak Sipil Anak (Peterpan) dari Kota Pasuruan. Sekretaris Derah Provinsi Gorontalo Darda Daraba mengatakan bahwa replikasi inovasi merupakan cara yang dinilai cukup mudah dan efektif dalam melakukan inovasi. 

“Dengan replikasi, maka inovator tidak perlu mulai berpikir dari nol, karena tinggal mengadopsi atau memodifikasi dari inovasi yang telah ada ditempat lain,” ujar Darda dalam Forum Replikasi Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Gorontalo secara virtual, Kamis (22/10). 

Darda menambahkan, melalui forum replikasi inovasi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) diharapkan dapat mendorong pengembangan, transfer, dan knowledge sharing inovasi tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik. “Mendorong pengembangan kapasitas Aparatur Sipil Negara yang kreatif dan profesional, mempercepat tercapainya good governance dan meningkatkan kepuasan masyarakat,” imbuhnya. 

Dikatakan, empat inovasi yang diusulkan untuk direplikasi di wilayah Provinsi Gorontalo tersebut juga menunjang beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Diantaranya, inovasi Tani Jago Dilan, yang dapat mengurangi kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita. Kemudian, inovasi Ekowisata Wonosalam–Permata Hati yang dapat meningkatkan wisatawan dan kontribusi wisata terhadap PDRB perkapita, dan pemanfaatan ekosistem daratan dan pengelolaan hutan secara lestari. 

Selanjutnya, inovasi Klinik BUM Desa yang juga dapat menekan kemiskinan, serta meningkatkan jumlah desa mandiri dan mengurangi desa tertinggal, dan penguatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Terakhir inovasi Peterpan yang dapat meningkatkan rasio penduduk yang memiliki akta kelahiran. Darda menjelaskan, keempat inovasi tersebut akan menjadi acuan untuk direplikasi. 

“Keempat inovasi ini tentunya menjadi rujukan kabupaten/kota dan provinsi untuk dapat direplikasi sebagai usulan inovasi tingkat daerah maupun tingkat nasional pada umumnya,” tuturnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Pelayanan Publik Kementerian PANRB Muhammad Imanuddin mengatakan bahwa meningkatnya pelayanan publik merupakan suatu bentuk keberhasilan reformasi birokrasi. Ia menambahkan forum tersebut mempunyai arti penting dalam hal melakukan percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik. “Karena forum ini akan menjadi tukar menukar pengetahuan yang diperlukan oleh Provinsi Gorontalo,” ujar Imanuddin. 

Imanuddin berharap keempat inovasi tersebut dapat direplikasi dan menjadi perhatian tertutama bagi instansi terkait. “Kami berharap dengan inovasi yang dipilih sendiri oleh Provinsi Gorontalo, dapat direplikasikan dan ini tentu menjadi perhatian kita semua tertutama instansi terkait yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam rangka pencapaian SGDs,” jelas Imanuddin. 

Dalam forum ini, para peserta juga dipandu untuk melakukan penyusunan rencana aksi dalam replikasi inovasi pelayanan publik yang terpilih. Kegiatan ini merupakan seri kelima kalinya, dimana sebelumnya juga telah dilaksanakan untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Jawa Timur, dan Provinsi Sumatra Barat. Dijadwalkan, forum replikasi inovasi pelayanan piublik ini juga akan dilakukan untuk provinsi percontohan Hub JIPP lainnya, seperti Sumatra Selatan, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan.(p/ab)