Prinsip Konstruksi Ramping Atasi Ketidakefesienan Penyelenggaraan Konstruksi

By Admin

nusakini.com-- Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi (DJBK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkenalkan Prinsip “Konstruksi Ramping” atau Lean Construction. Prinsip Konstruksi Ramping tersebut dinilai dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ketidakefesienan penyelenggaraan konstruksi. 

Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Panani Kesai saat membuka Kompetisi Konstruksi Ramping Pertama atau K2R 1.0 di Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, akhir pekan lalu, mengatakan bahwa saat ini di Indonesia masih ditemui penyelenggaraan konstruksi yang tidak efesien. Hal tersebut dapat dilihat dari masih adanya pemborosan material, tahapan kerja dan metode konstruksi yang kurang tepat, adanya waktu tunggu, perbaikan ulang dan pengerjaan ulang. 

Panani meyakini bahwa penerapan “Konstruksi Ramping” sangat membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi selanjutnya. Keunggulan Konstruksi Ramping terletak pada kemampuan sistematis untuk mengidentifikasi dan mengeliminir pemborosan melalui perbaikan yang berlanjut. Dengan perbaikan berlanjut tersebut, Konstruksi Ramping dapat memaksimalkan value yang ingin dicapai oleh pengguna akhir. 

“DJBK memperkenalkan Konstruksi Ramping sebagai aktualisasi komitmen DJBK mengupayakan peningkatan terselenggaranya pembangunan infrastruktur yang bermanfaat, memenuhi anggaran, memenuhi standar kualitas, selesai tepat waktu dan memberi perlindungan atas keselamatan komponen yang terlibat,” tutur Panani. 

Kompetisi Konstruksi Ramping Pertama atau K2R 1.0 tersebut diikuti oleh berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia diantaranya Universitas Parahyangan, Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Universitas Diponegoro, Universitas Hasanuddin, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Surabaya. 

Menurut Panani, dengan adanya Kompetisi Konstruksi Ramping ini diharapkan menjadi pendorong para stakeholder menjadi pelopor dan memunculkan fasilitator yang mampu menularkan dan melaksanakan Prinsip Konstruksi Ramping. "Ujungnya akan meningkatkan produktivitas industri konstruksi di Indonesia sekaligus menjawab tantangan penyediaan infrastruktur berkualitas,” ujarnya. 

Produktivitas industri konstruksi Indonesia merupakan salah satu yang menjadi atensi DJBK Kementerian PUPR. Dalam melaksanakan tugasnya, DJBK hadir dalam memberikan dukungan pembiayaan, dukungan aturan kebijakan dan regulasi, dukungan pengembangan industri serta dukungan Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) bidang konstruksi. 

DJBK juga memberikan dukungan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) Konstruksi serta kerjasama dengan berbagai stakeholder, khususnya Perguruan Tinggi. Hal ini tidak lepas dari peran penting perguruan tinggi dalam melahirkan tenaga ahli konstruksi berkualitas. (p/ab)