Presiden Ukrania Mengaku Diundang Jokowi ke KTT G-20

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Rabu (27/4). Pada kesempatan itu, Jokowi mengundang Zelenskyy untuk hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Bali pada November mendatang.

Lewat akun Twitter resminya, Zelenskyy mengungkapkan, dia berterima kasih atas dukungan Indonesia bagi kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina. Zelenskyy mengatakan, dia dan Jokowi turut membahas isu ketahanan pangan di Ukraina. “Saya berterima kasih atas undangan untuk ambil bagian dalam KTT G20,” tulis Zelenskyy di akhir cicitannya.

Zelenskyy tak memberi informasi lain, termasuk tentang apakah dia akan memenuhi undangan tersebut. Ukraina sendiri tidak termasuk anggota G-20, Namun, adalah hal wajar bagi presiden G-20 untuk mengundang negara lain sebagai tamu.

Terkait pernyataan Zelenskyy, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia Teuku Faizasyah mengatakan kepada Reuters bahwa Kemenlu terus melakukan konsultasi dengan pihak terkait. Setiap perkembangan, katanya, disampaikan kepada Jokowi.

Laman South China Morning Post atau SCMP pada Senin (26/4) melaporkan, ada desakan kepada Indonesia untuk mengundang Ukraina ke KTT G-20 pada November mendatang. Menurut SCMP, alasannya adalah karena sejumlah negara merasa frustrasi karena Indonesia untuk tidak mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin.

Namun, Indonesia tetap memilih untuk bersikap tidak memihak kepada siapapun dalam konflik Rusia dan Ukraina. Sementara itu Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva pernah menyebutkan, Putin berniat untuk datang ke KTT G-20.

Amerika Serikat (AS) melalui Gedung Putih menyambut langkah Indonesia mengundang Ukraina. Hal ini diungkap Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki saat menanggapi pertanyaan seorang wartawan.

"Kami tentu saja menyambut baik hal itu. Seperti Anda tahu, Presiden (Joe) Biden pada bulan lalu mengatakan bahwa Ukraina seharusnya bisa ikut berpartisipasi," kata Psaki dalam briefing rutin yang dikutip laman resmi Gedung Putih, Rabu (27/4).

"Namun, kami tidak mengetahui konfirmasi lebih jauh dari berita yang ada, menurut kami ini hal positif," katanya menambahkan. (Rep)