PLTU Soma Karimun Dibangun, Sektor Industri Sangat Terbantu

By Admin


nusakini.com - Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Soma Karimun akhirnya mulai dibangun. Hal ini ditandai dengan seremoni peletakan batu pertama oleh Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ronggo Kuncahyo bersama Direktur Utama PT Soma Daya Utama Franky Yason, Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani dan Bupati Karimun Aunur Rafiq di lokasi Proyek PLTU Soma Karimun, Senin (21/3/2016). Kasubdit Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Afrizal dan Manajer PLN Rayon Tanjung Balai Karimun Dedi Januar turut hadir menyaksikan seremoni peletakan batu pertama atau ground breaking tersebut.

PLTU Soma Karimun merupakan pembangkit milik PT Soma Daya Utama, yakni perusahaan swasta asal Jakarta yang bergerak di bidang pengembangan dan pembangunan pembangkit listrik. PLTU terletak di kawasan wisata Pantai Pelawan, Desa Pangke Barat, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Pembangkit berkapasitas 2 x 25 MW ini merupakan pembangkit dengan kapasitas terbesar di Kabupaten Karimun.

Pembangunan PLTU Soma Karimun merupakan harapan bagi sektor industri. Pasalnya, PLTU ini dibangun di dalam Zona Perdagangan Bebas atau Free Trade Zone (FTZ), di mana sebagian besar industri yang beroperasi di kawasan tersebut masih mengandalkan pemakaian Diesel Generator sendiri untuk pembangkit listrik dengan biaya sangat tinggi, terutama untuk konsumsi bahan bakar minyak (HSD Fuel).

Penggunaan batu bara sebagai sumber energi PLTU dinilai lebih efisien dibandingkan HSD Fuel, selain karena Indonesia masih memiliki cadangan batu bara dalam jumlah yang besar. Pembangunan PLTU Soma Karimun diutamakan untuk kebutuhan industri, seperti granit dan galangan kapal. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan untuk menyuplai kebutuhan rumah tangga seperti perumahan.

PLTU dengan nilai investasi USD 100 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun ini diharapkan dapat memperkuat sistem kelistrikan Tanjung Balai Karimun yang masih terisolasi. Hingga saat ini, daya mampu di Tanjung Balai Karimun sebesar 28,3 MW dengan beban puncak 27 MW. Daya ini disuplai dari PLTD Sewa, PLTD PLN dan PLTU PLN.

Pembangunan PLTU direncanakan selesai pada 2018. Dengan adanya pembangkit ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi dan menggerakkan industri di kawasan Karimun dan sekitarnya. Dengan bergeraknya sektor industri, maka semakin banyak pula investor yang tertarik untuk mengembangkan usahanya di kawasan perdagangan tersebut. Hal ini tentunya akan berdampak positif pula bagi perekonomian masyarakat sekitar. (mk)