Piala AFF U-19 2022: SOS Sebut Indonesia Gagal Karena Takdir!

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Menang 5-1 atas Myanmar pada laga terakhir Grup A Piala AFF 2022 tak lantas meloloskan timnas Indonesia ke semifina. Regulasi yang sudah disepakati bersama menakdirkan timnas  U-19 tersisih.

Tertinggal lebih dulu via gol La Min Htwe pada menit 8, dibalas dua gol sundulan M. Ferrari  menit 18, 32, dan masing-masing satu gol Arkhan Fikri menit 26, Rabbani Tasnim menit 34 dan Ronaldo Kwateh7 menit 74.

Tapi, hasil imbang 1-1 Vietnam dan Thailand menggagalkan #Garudanusantara melangkah ke semifinal. Meski sama-sama mengoleksi 11 poin, Indonedia kalah head to head dalam klasemen mini dengan Vietnam dan Thailand. Indonesia hanya mendapatkan gelar tim tersubur dengan 17 gol dan kebobolan 2 gol.

Harus menerima takdir gagal lolos ke semifinal untuk pertama kalinya setelah tiga pagelaran terakhir selalu tampil ke semifinal dan menjadi peringkat ketiga. Banyak yang menyebut regulasi tak adil.

Lalu, menyerang AFF, Vietnam dan Thailand yang dianggap main mata. Padahal, regulasi sudah disepakati bersama jauh sebelum turnamen digelar dan Indonesia termasuk yang mengusulkannya.

Regulasinya sudah bagus. Menekankan tim unggulan untuk saling mengalahkan saat bertemu dan membobol dengan banyak gol ke gawang tim lemah bukan prioritas

.Jadi, Indonesia gagal bukan karena vietnam dan thailand main mata, tapi ketidakmampuan kita mengalahkan salah satu dari Vietnam dan Thailand. Vietnam dan Thailand memahami regulasi itu. Jadi, mereka tak habis habisan pesta gol saat bertemu Brunei, Filipina dan Myanmar.

Kedepan, tugas Shin Tae-yong adalah berpikir bagaimana mengalahkan Vietnam dan Thailand. Bila dua tim ini sudah mampu dikalahkan, negara  lainnya di ASEAN pasti akan juga bisa dikalahkan.

SaveOurSoccer (SOS) tidak melihat yang dilakukan Vietnam dan Thailand sebagai sepakbola gajah. Ini murni taktik dan strategi. Kedua tim memilih main aman untuk bersiap menuju semifinal.

Mereka memahami betul ini sebuah turnamen. Kalau mereka ambil risiko akan tidak menguntungkan saat main di semifinal. Indonesia juga pasti akan melakukan hal sama bila mengalami situasi Vietnam-Thailand. "Jadi, Kita yang harus introspeksi, bukan mencari kambing hitam," tegas Akmal Marhali, koordinator SOS. (rls)