nusakini.com--Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan kembali menggelar program Penilaian Toilet Terbersih Restoran dan Rumah Makan di Makassar pada 2017. 

"Toilet memang hanya bagian kecil dari sebuah usaha restoran, cafe atau rumah makan. Tapi, perannya sangat vital atau penting untuk memajukan usaha itu," ujar Anggiat Sinaga, Ketua PHRI Sulsel pada jumpa media di Hotel Grand Clarion Makassar, Rabu (1/11).

Menurut Anggiat, masih ada sejumlah usaha kuliner yang lebih mengutamakan kelezatan menunya daripada kebersihan toiletnya. "Padahal selezat apapun makanannya, kalau toiletnya jorok, sedikit banyak bisa memengaruhi usahanya," jelas Anggiat.

• Perkuat Peran Masjid, DKM Masjid Kubah 99 Akan Gelar Pelantikan Remaja Masjid dan Majelis Taklim: Catat Tanggalnya
• Pacu Kualitas Layanan Konsumen Aviasi, Pertamina Patra Niaga Sulawesi Gelar Kompetisi Keahlian dan Peningkatan Kompetensi Operator
• Milad ke 40 Tahun Athirah: Lika Liku Perjalanan Pendiriannya
• Warga Keluhkan Operasional RM Boneta Makassar, Pencemaran Asap dan Limbah Resahkan Penghuni Rumah Sekitarnya
• Peringati Hari Bumi Sedunia, Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Parepare Tanam 2.500 Pohon di Kebun Raya Jompie

Hal senada dikatakan Iin Joesoef Madjid dari Badan Promosi Pariwisata Makassar. "Salah satu jualan Pemkot Makassar adalah wisata kuliner. Alangkah bagusnya kalau pelancong yang datang ke Makassar bukan hanya senang dengan kuliner makassar tapi juga kebersihannya," ungkap Iin.

Sementara itu, ketua tim penilai, M. Yunus mengungkapkan, timnya akan bekerja pada 5-8 November. "Kami akan mendatangi usaha kuliner yang tercatat di PHRI Makassar yang jumlahnya mencapai 200-an," katanya.

Yunus mengungkapkan sejumlah kriteria juri dalam menilai. Diantaranya penunjuk arah, area toilet, drainase, fasilitas toilet dan lainnya. "Ada sekira 50 poin kriteria. Penentuan pemenangan ditentukan oleh jumlah poin yang dipenuhi," papar Yunus.

Dilain pihak, untuk kelancaran penilaian, PHRI Sulsel akan menyurati pemilik usaha kuliner. "Kami berharap para pemilik usaha kuliner bisa bekerjasama dengan memberi 'ruang' buat tim untuk melakukan penilaian. Karena tujuan utama dari program ini juga buat mereka juga," tutup Anggiat. (ab)