Petrokimia Gresik Sambut Baik Program “Link and Mach” Pendidikan

By Admin

Nugroho Christijanto, Dirut PG (3 dari kanan) saat menerima rombongan Tim Sekjen Kemenperin (Foto: Humas PG)

nusakini.com - Tim Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan kunjungan kerja ke PT Petrokimia Gresik (PG). Rombongan disambut oleh Direksi di Ruang Kemuning Lantai 8 Kantor Pusat PG pada Kamis 10 November 2016.

Syarif Hidayat, Sekjen Kemenperin dalam sambutannya mengajak PG untuk bekerjasama dalam program “Link and Match”. Program ini bertujuan untuk menyelaraskan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kompetensi yang dibutuhkan pengguna lulusan, dalam hal ini industri. Program ini diamanatkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.

“Industri mengaku kesulitan mencari tenaga kerja, tapi di sisi lain banyak pengangguran di Indonesia. Ini tidak match, karena lulusan yang ada di Indonesia dianggap belum sesuai standar industri. Selama ini, SMK yang berada di bawah Kemenperin yang dianggap paling kualitatif, karena kita selama ini kerjasama dengan industri,” ujar Syarif.

Untuk itu, Kemenperin memiliki tugas baru untuk memfasilitasi SMK guna menjembatani dengan industri. Kedatangan tim Sekjen Kemenperin ke PG untuk membuat pilot project program Link and Match. Dipilihnya PG karena memiliki pengalaman yang mumpuni dengan dunia pendidikan. Selain PG, Kemenperin juga bekerjasama dengan PT Siemens Indonesia di Cilegon dan Honda Motor Indonesia di Karawang dan Bekasi.

Sementara untuk kerjasama dengan PG, nanti SMK yang dikerjasamakan adalah SMK yang berada di Gresik atau daerah sekitar, seperti Lamongan, Tuban, dan Surabaya. Setidaknya lima atau enam SMK yang memiliki jurusan sesuai dengan link atau kebutuhan PG.

“Instruksi Menteri Perindustrian awal 2017 program ini harus sudah jalan. Tujuannya untuk menciptakan lulusan siap kerja,” tandasnya.

Selama ini, dari 13 ribu SMK yang ada di Indonesia, didominasi jurusan Akuntansi, yaitu sebanyak 3.000 sekolah, kemudian jurusan Manajemen 4.000 sekolah, dan jurusan Informasi dan Teknologi (IT) sebanyak 3.000 sekolah.

“Jarang program yang dibutuhkan industri. Dari program ini, akan ada pembenahan menyeluruh pada SMK, mulai dari jurusan, kurikulum, hingga pemagangan. Nantinya lebih banyak praktik industri diminta untuk memfasilitasi tempat praktik,” terangnya.

GM SDM PG, Rudi Nur Tjahya mengatakan, selama ini PG sudah bekerjasama dengan SMK untuk magang. Program itu diberi nama Praktik Kerja Industri (Prakerin). Dimulai sejak 1998 hingga sekarang. Terbanyak di dari jurusan Permesinan dan Kimia Analis. Siswa yang magang tidak hanya dari sekolah di Jawa Timur, tapi seluruh Indonesia.

PG juga mengeluarkan sertifikasi. Bahkan beberapa SMK melakukan uji kompetensi gurunya di PG. Selain itu, PG juga memiliki program Loka Latihan Keterampilan (Lolapil).

Direktur Utama (Dirut) PG, Nugroho Chritijanto menambahkan, Lolapil merupakan tanggungjawab perusahaan terhadap lingkungan bidang pendidikan. Ini menjawab program Link and Match yang ditawarkan pemerintah.

“Jika industri merekrut lulusan ada gap atau jarak antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan industri. Lolapil ini untuk mengisi gap itu,” ujar Dirut.

Acara ini juga dihadiri Direktur SDM & Umum, Rahmad Pribadi; Direktur Teknik & Pengembangan, Arif Fauzan, serta pejabat grade I dan II PG.(isp/mk)