Pertamina Makin Dekat Kelola Blok Mahakam

By Admin


nusakini.com - PT. Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Mahakam dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menandatangani amandemen kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) Blok Mahakam periode 2018-2038. Amandemen ini memungkinkan Pertamina memulai langkah transisi lebih awal, yaitu per 1 Januari 2017.

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, saat ini Pertamina dan SKK Migas telah menandatangani amandemen PSC Blok Mahakam. Pertamina hanya tinggal menunggu rampungnya revisi Peraturan Menteri ESDM Nomor 15/2015 tentang Pengelolaan Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi yang Akan Berakhir Kontrak Kerja Samanya. 

"Ini satu kesepakatan sudah ‎ditandatangani, tinggal menunggu Permen ESDM yang sudah ditandatangani pendahulu saya. Nanti perjanjian ini akan efektif dan akan segera jalan sesuai arahan presiden, bahwa alih kelola Blok Mahakam harus diselesaikan secepat mungkin," ujarnya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (25/10/2016). 

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan investasi senilai USD180 juta pada masa transisi pengambilalihan Blok Mahakam pada tahun depan. Investasi tersebut dimaksudkan untuk menjaga tingkat produksi blok tersebut setelah dilakukan amandemen production sharing contract Mahakam. 

“Amandemen PSC ini memungkinkan Pertamina untuk memulai langkah transisi pengelolaan Blok Mahakam lebih awal, yaitu per 1 Januari 2017 dengan tujuan menjaga tingkat produksi dari wilayah kerja penghasil gas terbesar ini. Selanjutnya kami akan melakukan pembicaraan detail dengan Total E&P Indonesie sebagai operator saat ini guna memastikan transisi berjalan dengan baik,” jelasnya. 

Menurut Dwi, Pertamina Hulu Mahakam telah menyusun Work Program and Budget (WP&B) Blok Mahakam 2017 dan tengah difinalisasi. Berdasarkan WP&B tersebut, dibantu oleh Total E&P Indonesie sebagai pelaksana, Pertamina Hulu Mahakam menyiapkan kegiatan pengeboran tahun 2017 dengan target 19 sumur dengan nilai investasi sekitar USD180 juta. 

SKK Migas tengah menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan WP&B Pertamina Hulu Mahakam dengan prinsip kegiatan yang dilaksanakan oleh Total E&P Indonesie berbasis no cost no profit, dengan semua biaya dan risiko kegiatan menjadi beban Pertamina Hulu Mahakam. Sumur pemboran ditargetkan mulai produksi pada 1 Januari 2018. 

Sementara itu, Pertamina Hulu Mahakam bersama Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation sedang menyelesaikan perjanjian alih kelola yang meliputi Transfer of Operatorship Agreement (TOA) dan Bridging Agreement (BA). TOA yang telah ditandatangani pada 29 Juli 2016 akan diselaraskan dengan amandemen PSC Blok Mahakam, sedangkan BA diperlukan terkait dengan bantuan pelaksanaan kegiatan Pertamina Hulu Mahakam oleh Total Indonesie pada periode 2017 

“Kami menargetkan penyelesaian bridging agreement dan amandemen TOA pada akhir November 2016,” ujar Dwi. (p/mk)