nusakini.com--Direktorat Jenderal nformasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri, menyelenggarakan Forum Komunikasi dan Koordinasi Kehumasan Instansi Pemerintah (Forum BAKOHUMAS) Tematik di Kota Tangerang, Selasa (18/7). Tahun ini Forum BAKOHUMAS Tematik Kemlu mengangkat tema "Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri untuk Kepentingan Nasional". 

Tema "Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri" dipilih agar anggota BAKOHUMAS yang berasal dari Kementerian/Lembaga/Instansi serta Pemerintah Daerah bisa mengenal lebih jauh eksistensi dan potensi masyarakat Indonesia di luar negeri. 

Dalam sambutan pembukaan, Pelaksana Tugas Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Kemlu, Duta Besar Niniek Kun Naryatie, mengungkapkan pentingnya memberdayakan masyarakat Indonesia di luar negeri yang jumlahnya kurang lebih 4 juta orang. 

"Keberadaan masyarakat Indonesia di luar negeri harus dipandang sebagai aset potensial untuk menyebarkan budaya dan meningkatkan perekonomian Indonesia," ujar Dubes Niniek. 

Dubes Niniek menyampaikan bahwa WNI yang bekerja di luar negeri saat ini tidak melulu bekerja di sektor domestik, namun juga profesional. Bahkan di negara-negara Timur Tengah, di mana WNI sering dikenal sebagai pekerja domestik, juga di Asia Selatan dan Tenggara banyak WNI yang bekerja secara profesional di bidang perhotelan, misalnya. 

"Lebih dari 800 WNI bergelar doktor atau profesor yang tersebar di seluruh dunia dengan profesi yang beragam," papar Dubes Niniek. Menurut Dubes Niniek, potensi para diaspora ini belum diberdayakan secara maksimal. 

Hal senada diungkapkan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widyastuti, dalam sambutannya, yang menyebutkan bahwa beberapa hak paten di bidang teknologi dan kesehatan dipegang oleh diaspora Indonesia. Namun ujarnya, kita juga harus waspada, karena kini dengan meluasnya paham radikalisme, jangan sampai potensi besar diaspora ini justru malah terjerumus dalam paham radikal. 

Seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, Forum BAKOHUMAS mengundang anggota BAKOHUMAS baik di tingkat Pusat maupun Daerah. Forum BAKOHUMAS Tematik Kemlu Tahun 2017 juga menghadirkan pembicara dari Kemlu, yaitu Sekretaris Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Azis Nurwahyudi, dan Direktur Diplomasi Publik, Al Busyra Basnur, yang memaparkan lebih dalam tentang diaspora Indonesia kepada para peserta Forum BAKOHUMAS. 

Masyarakat Indonesia di luar negeri, atau yang lebih akrab disebut diaspora, mencakup tidak hanya WNI yang bekerja atau bersekolah di luar negeri, namun juga keturunan WNI, serta WNA yang memiliki kecintaan terhadap Indonesia.

Kemlu menyadari bahwa para diaspora merupakan pelaku diplomasi non-negara (non-state actor), dengan peran yang besar yang dapat diberdayakan sebagai aset soft-power diplomacy Indonesia, guna mewujudkan visi dan misi pemerintah dalam memperkuat citra Indonesia di dunia internasional. (p/ab)