Perempuan Difabel Diharap Makin Mantapkan Diri di Tengah Masyarakat

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang- Perempuan difabel diharap semakin memantapkan diri di tengah masyarakat. Hal itu disampaikan Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, dalam Silaturahmi Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Jawa Tengah bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, di Rumah Dinas Rinjani, Minggu (3/7/2022).

Nawal menyebutkan, hingga saat ini, masih terjadi diskriminasi terhadap perempuan difabel. Dia menilai, ada bentuk diskriminasi yang terjadi secara sengaja maupun tidak. Kondisi tersebut harus dihilangkan dengan kerja sama berbagai pihak.

“Perempuan disabilitas memerlukan pendidikan, pekerjaan, kehidupan sosial yang layak. Ini perlu kerja sama semua pihak,” kata Nawal.

Ditambahkan, pemerintah telah menempuh upaya menghalau diskriminasi kepada perempuan difabel. Antara lain dengan menerbitkan berbagai aturan, salah satunya Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Baginya, aturan-aturan tersebut mesti diimplementasikan secara nyata, bukan hanya oleh pemerintah, melainkan juga masyarakat. Berbagai upaya edukasi, advokasi, dan literasi harus dikembangkan, agar perempuan difabel dapat memperoleh hak yang sama dan setara di lingkungan masyarakat.

“HWDI semoga bisa hadir di 35 kota/kabupaten di Jateng. BKOW bersama jajaran pemprov Jateng ikut mendukung, dan hadir bersama perempuan disabilitas di Jateng,” tegasnya.

Usai kegiatan, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengatakan, kegiatan ini bukan hanya mengajak perempuan difabel. Seluruh difabel juga mendapatkan ruang dalam silaturahmi tersebut.

Wagub berpendapat, di Jawa Tengah sinergi antarstakeholder terus dieratkan guna menghalau diskriminasi terhadap para difabel. Pemerintah, lanjutnya, hadir secara utuh untuk melindungi hak-hak difabel.

“Artinya benar-benar dari pemerintah pusat, provinsi dan kawan kawan ini, sinergi tentang pemberdayaan disabilitas didorong lebih lagi,” tutur dia.

Wagub yang akrab disapa Gus Yasin ini menilai, saat ini peran pemerintah bersama masyarakat bukan lagi membangun ketangguhan perempuan disabilitas, namun sudah harus pada tataran meneguhkan ketangguhan tersebut. Sebab menurutnya, perempuan disabilitas di Jawa Tengah sudah memiliki kemampuan yang cukup.

“Mari kita bangun kesadaran kita memberikan fasilitas kepada mereka. Bukan hanya secara bangunan, tapi juga fasilitas lain sehingga kita ajak untuk lebih maju lagi,” tutup dia. (rls)