Perempuan Asal Jawa Timur Ini Raih Juara I Hafalan Qur'an di Rusia

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Dewi Yukha Nida berhasil meraih juara I Musabaqah Hifzil Qur'an (MHQ) 30 Juz di Kazan, Tatarstan, Rusia pada ajang The Holy Quran Recitation Competition Kazan OIC Youth Capital 2022.

Kepastian itu didapat setelah hasil kompetisi itu diumumkan pada 19 Mei 2022. Ning Dewi, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa motivasi keikusertaannya dan keberhasilannya dalam mengikuti kompetisi hafalan Al-Qur'an ini adalah upaya untuk terus mendaras dan mensyiarkan Al-Qur'an. 

“Pertama untuk muraja’ah, melancarkan bacaan dan hafalan Al-Qur'an. Kedua, untuk syiar Al-Qur'an, di mana kita bisa membumikan Al-Qur'an. Khususnya yang saya ikuti di Eropa,” katanya kepada NU Online pada Sabtu (21/5/2022).

Ia berharap keberhasilannya itu dapat memacu semangat masyarakat umum untuk dapat menghafalkan Al-Qur'an, terlebih di wilayah Eropa. “Kebetulan di Rusia masih sedikit yang menghafal Al-Qur'an karena guru-guru penghafal Al-Qur'an juga belum banyak,” ujarnya.

Di sana juga, ia mengaku diwawancarai untuk memotivasi Muslim setempat agar dapat istiqoamah memperlancar bacaan Al-Qur'an dan menghafalkannya. “Saya di sini juga diwawancarai, disuruh ngaasih motivasi bagaimana bisa lancar dan istiqamah,” lanjutnya.

Selain itu, motivasi besar yang mendoronya tampil di ajang kompetisi itu adalah untuk menyenangkan hati guru, terutama juga untuk niat berjuang. “Artinya dengan kita mengikuti MHQ, berarti kita mengikuti standardisasi bacaan Al-Qur'an,” kata perempuan asal Trenggalek, Jawa Timur itu. Pasalnya, ketika tampil di kancah internasional, peserta secara otomatis ditashih dewan juri dari berbagai negara, seperti Turki, Mesir, Arab Saudi, hingga Rusia sendiri.

“Artinya, insyaallah standarisasi yang dibawa di MTQ adalah yang bagus. Seperti misal Imam Masjidil Haram tidak beda jauh sama yang kita pelajari,” terangnya. Atas prestasinya itu, ia mengaku sangat bersyukur. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa keberhasilannya ini bukan hanya kerja keras dirinya. Tetapi juga orang tua, keluarga, dan para santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Trenggalek, Jawa Timur.

“Pasti mereka juga merasakan apa yang saya rasakan. Terkadang, orang di rumah lebih gelisah daripada orang yang menjalani,” kata Ning Dewi. Sebab, ia merasa di sana tinggal tampil dan menyempatkan diri untuk berjalan-jalan. Tapi orang di rumah itu mungkin lebih 'ndredeg' menunggu kabar terbaru darinya. “Barakah doa mereka semua saya bisa seperti ini,” ungkapnya.

Ning Dewi pernah meraih terbaik kedua untuk MHQ 30 juz tingkat nasional pada 2016, terbaik pertama MHQ 30 juz tingkat nasional tahun 2018, dan terbaik pertama MTQ cabang tafsir bahasa Arab tingkat nasional tahun 2020. Sebelum ke Rusia, ia juga pernah dikirim untuk mengikuti ajang serupa ke Yordania pada tahun 2017 dan ke Dubai tahun 2019. (NU)