Perekonomian RI Dinilai Baik, Presiden: Tetap Waspadai Ketidakpastian Global

By Admin

nusakini.com-- Presiden Joko Widodo menghadiri Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (6/12). Acara yang digelar oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef) ini membahas sejumlah isu penting ekonomi, yaitu ketangguhan fiskal, produktivitas dan daya saing, likuiditas perekonomian, serta pertumbuhan yang berkualitas. 

Dalam sambutannya, Presiden menyoroti laporan Dana Moneter Internasional/International Monetary Fund (IMF) yang menyatakan perekonomian Indonesia dari sisi moneter dan fiskal dalam kondisi baik. Namun demikian, ia mengingatkan pentingnya tetap mewaspadai ketidakpastian perekonomian global yang masih terus berlangsung. 

“Menurut data dari IMF yang dipublikasikan minggu lalu, kondisi ekonomi Indonesia secara umum baik, dari sisi moneter, dari sisi fiskal, maupun struktural. Ini merupakan sebuah informasi yang baik, tapi juga kita tidak usah senang dulu dengan hal-hal seperti ini,” katanya. 

Menurutnya, risiko ekonomi yang dihadapi Indonesia saat ini sebagian besar berasal dari faktor eksternal. Sebagai contoh, ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan di Amerika Serikat (AS), rencana kenaikan tingkat bunga Bank Sentral AS The Fed, dan pelemahan ekonomi Tiongkok. 

Ia mengungkapkan, kepala pemerintahan negara-negara di dunia mengeluhkan hal yang hampir sama, yaitu pelemahan pertumbuhan ekonomi dan kesulitan mencari investasi (capital inflow). “Yang paling penting yang kita kerjakan adalah menarik investasi sebesar-besarnya ke negara kita. Saya sudah memberikan perintah kepada tim ekonomi, terutama kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) bahwa target target investasi yang masuk ini harus betul-betul dikejar dengan cara apapun,” tambahnya. 

Kepada BKPM, Presiden sendiri telah memberikan target investasi masuk tahun 2017 sebesar Rp670 triliun. “Target kita kira-kira Rp670 triliun, dengan jurus apapun harus dikejar. 2018 target kita kira-kira Rp840 triliun, sehingga ini akan memberikan trigger ekonomi yang baik,” tegasnya. (p/ab)