Penjualan Alkohol Dilarang Oleh Panitia Olimpiade Tokyo 2020

By Nad

nusakini.com - Internasional - Warga Jepang beserta ahli medis di Jepang menyuarakan protes mereka terhadap pengizinan penjualan alkohol di lokasi pertandingan. Menurut ketua Asosiasi Medis Tokyo, Haruo Ozaki, panitia tidak seharusnya mengizinkan penjualan alkohol karena Jepang masih kesulitan untuk mempercepat vaksinasi COVID-19 dan juga bisnis di Tokyo masih dalam larangan ketat menyediakan alkohol di atas jam 7 malam.

Ia menyatakan dalam konferensi pers bahwa tidak adil bagi bisnis restoran yang masih diatur penjualannya jika Olimpiade diberikan pengecualian dan dibolehkan menjual alkohol.

Di Tokyo dan beberapa prefektur, penjualan alkohol di restoran dan bar diizinkan dari jam 11 pagi hingga 7 malam, namun hanya perorangan atau dua orang saja yang boleh membeli di restoran dan hanya diperbolehkan selama 90 menit.

Beberapa daerah lain yang masih dalam keadaan darurat, penjualan alkohol di acara olahraga dilarang.

Seiko Hashimoto, Presiden Panitia Olimpiade menyampaikan dalam konferensi pers hari Rabu (23/6) bahwa melaksanakan pertandingan dengan aman dan selamat adalah tujuan utama mereka dan mereka bertanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut. Jika warga Jepang mengkhawatirkan penjualan alkohol akan membahayakan penyebaran COVID-19, maka mereka harus 'menyerah' dalam memberi perizinan penjualan alkohol.

Menurut Hashimoto, Asahi Breweries yang merupakan sponsor besar Olimpiade sudah menyetujui larangan ini.

Konferensi pers ini diadakan untuk menandai Olimpiade akan diadakan dalam waktu tepat satu bulan lagi. Tata cara anti virus corona juga diberitahu dalam kesempatan ini.

Salah satunya adalah bagi calon penonton yang memiliki temperatur tubuh sebesar 37,5 C atau lebih dan mereka yang menunjukkan gejala demam tidak akan diperbolehkan memasuki lokasi pertandingan.

Namun, karena Jepang sedang dalam musim panas, mereka diizinkan untuk melepas masker di luar ruangan jika mereka berjarak 2 meter dari orang lain.

Penonton juga diminta untuk menyimpan tiket mereka paling tidak selama 2 minggu setelah mereka memasuki lokasi pertandingan. Jika salah satu di antara mereka positif COVID-19, tanggal mereka terinfeksi dan juga tempat duduk mereka akan diunggah melalui sosial media.

Olimpiade Tokyo akan diadakan pada 23 Juli. Sekitar 11.000 atlet diekspektasikan akan berpartisipasi. Ada 33 cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Untuk menekan penyebaran virus, atlet-atlet ini akan dilarang untuk berinteraksi dengan warga lokal dan tidak diperbolehkan untuk mendatangi lokasi lain selain tempat pertandingan dan akomodasi mereka.

IOC telah menetapkan deadline periode kualifikasi pada hari Selasa (29/6) pekan depan. Sedangkan batas akhir registrasi atlet ditentukan pada tanggal 5 Juli. (dd)