Peningkatan Partisipasi Peserta Pelatihan Pendampingan Hutan Sosial

By Admin


Oleh :Edi Kurniadi, Kepala Balai Diklat LHK Samarinda

nusakini.com - Pelatihan Pendampingan Perhutanan Sosial Paska Ijin (P2SPI) Periode kedua (gelombang keempat, angkatan 7 dan 8) telah dilaksanakan. Salah satu hasil evaluasi pelatihan pada periode pertama adalah perlunya peningkatan partisipasi peserta pelatihan sehingga prinsip participant centris pada pelatihan partisipatif bisa terwujud. Peningkatan partisipasi peserta yang dilakukan Balai Diklat LHK Samarinda dengan mengoptimalkan komunikasi baik pada saat pembelajaran online maupun di luar pembelajaran. Tulisan ini merupakan hasil penelusuran rekaman komunikasi selama pembelajaran online serta informasi dari para tutor untuk komunikasi di luar pembelajaran online.

Bagaimana caranya....

Beberapa tutor melakukan cara yang berbeda untuk meningkatkan partisipasi peserta selama proses pembelajaran. Bu Yanti Sofia, sebagai penanggung jawab program (PJA) pada angkatan 7 mempunyai catatan siapa saja peserta yang perlu “dipaksa” untuk berbicara pada setiap sesi, apabila tidak ada yang secara sukarela bertanya atau menyampaikan pendapat. Bu Tuti, tutor untuk mata pelatihan (MP3) yang membahas tentang role model, mempunyai sejumlah pertanyaan yang perlu dijawab oleh peserta, dan tentunya peserta secara bergiliran ditunjuk untuk menjawab pertanyaan tersebut. Sementara saya yang menjadi tutor untuk MP6 dan MP8 melakukan review terhadap hasil belajar mandiri peserta dan menanyakan kembali pertanyaan yang ada pada tugas mandiri secara acak kepada beberapa peserta. Selain itu, pada setiap sesi selalu ada waktu untuk berdiskusi, dan tutor selalu memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan pendapatnya.

Durasi pembelajaran online tidak memungkinkan banyak peserta pelatihan menyampaikan secara langsung. Untuk itu strategi yang digunakan adalah meminta peserta menyampaikan pendapat atau pertanyaan melalui fitur chat yang ada pada aplikasi zoom. Para tutor menyampaikan hal tersebut di awal pertemuan setiap sesi baik disampaikan secara langsung maupun menuliskan pada forum chat. Tutor juga terus menyampaikan himbauan untuk menyampaikan pendapat peserta melalui fitur chat, salah satunya dengan menyampaikan pertanyaan kepada semua peserta, seperti Bu Yanti yang menanyakan apakah para pendamping sudah bisa akses kepada SINAP yang dijawab oleh beberapa peserta. Terhadap pertanyaan atau pendapat peserta melalui fitur chat, para tutor bisa menjawab secara langsung atau melalui chat. 

Cara lain dari para tutor untuk meningkatkan komunikasi dengan mengharapkan menggunakan fitur forum diskusi pada aplikasi LMS (Learning Management System) sebagai aplikasi yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan ini, serta memberikan nomor hp tutor pada fitur chat dan menyampaikan apabila ada yang perlu dikomunikasikan di luar waktu pembelajaran.

Hasil rekaman pembelajaran online dan chat selama online tersebut dicatat siapa yang berbicara langsung atau siapa yang menuliskan pada fitur chat, bagaimana peserta bicara atau menulis di chat. Hanya tulisan chat yang relevan dengan materi pembelajaran yang dicatat sebagai bentuk komunikasi. Seorang peserta yang menulis chat lebih dari satu kali apabila topik yang disampaikan berbeda dicatat sesuai dengan jumlah topik yang disampaikan.

Bagaimana hasilnya .....

Hasil rekapitulasi jumlah peserta yang melakukan komunikasi selama pembelajaran online dapat dilihat pada Tabel.

Berdasarkan rekaputilasi jumlah peserta yang melakukan komunikasi selama pembelajaran omlin dapat dilihat bahwa pada setiap sesi terdapat kesempatan peserta untuk menyampaikan langsung, kecuali pada materi MP1. Peserta pelatihan memanfaatkan forum chat dengan baik, terlihat jumlah chat pada setiap materi pelatihan lebih banyak daripada jumlah yang berbicara langsung. Beberapa materi pelatihan yang cukup diminati atau banyak hal yang didiskusikan diantaranya MP3, MP4, MP5, dan MP6. Materi MP4, walaupun waktu pembelajaran hanya 1 JPL akan tetapi peserta yang menyampaikan pertanyaan baiki langsung maupun melalui chat cukup banyak. Demikian pula cukup banyak peserta yang menyampaikan pendapat secara langsung pada materi MP6.

Materi pelatihan MP1 tentang pengarahan program dilakukan secara bersama-sama kedua angkatan. Terdapat tiga materi yang berbeda dengan durasi waktu satu Jam Pelatihan (45 menit) sehingga tidak ada waktu untuk diskusi, akan tetapi terdapat 3 orang yang menyampaikan pendapat dan pertanyaan melalui forum chat. Pak Rivani sebagai narasumber MP1 menanggapi pendapat tersebut melalui chat.

Pada materi pelatihan berikutnya terdapat beberapa peserta yang memberikan tanggapan atau berbicara langsung pada saat pembelajaran. Kebanyakan peserta menyampaikan pendapat secara langsung karena ditunjuk atau diminta berbicara oleh tutor. Sebagian peserta menyampaikan pendapat karena diminta klarifikasi terhadap tulisan peserta dalam forum chat, seperti Pak Wahyu yang menanyakan kepada pak Joni dari Angkatan 8 yang menanyakan SHP peta pada materi MP4, Pak Dadang juga minta klarifikasi Pak Agustin dari angkatan 8 terkait lokasi lapangan dampingan yang berdampingan atau tumpang tindih dengan lokasi perkebunan kelapa sawit. Namun juga terdapat beberapa peserta yang menyampaikan pendapatnya secara sukarela, seperti Pak Heru pada angkatan 7 yang meminta waktu untuk menyampaikan tentang usaha HHBK pada HTR dimana sudah CSR yang membantu saat materi MP6. 

Pemanfaatan forum chat pada saat pembelajaran online sangat mambantu peserta dalam menyampaikan pertanyaan maupun pendapatnya karena tidak memerlukan giliran berbicara. Demikian pula bagi tutor, penyampaian melalui chat dianggap mewakili permasalahan di lapangan dan tutor dapat langsung menanggapi secara langsung pada saat yang bersangkutan berbicara, atau menyampaikan melalui chat juga. Dengan strategi tersebut, maka pemanfaatan waktu pembelajaran yang cukup singkat dapat digunakan secara optimal.

Bagaimana komunikasi peserta di luar waktu pembelajaran online ? Berdasarkan informasi dari beberapa tutor, komunikasi peserta pelatihan kepada tutor di luar waktu pembelajaran online masih dianggap kurang walaupun para tutor sudah menyampaikan nomor kontak (HP) kepada peserta pelatihan, dan peserta terus diberitahu untuk memanfaatkan forum diskusi pada aplikasi LMS. Hanya beberapa orang saja yang melakukan komunikasi melalui whatsApp, diantaranya Bu Sylva Patricia dari angkatan 7 yang berkomunikasi kepada Bu Tuti, mananyakan pemegang ijin yang akan menyusun RKU akan tetapi belum melaksanakan penandaan batas dan pembagian blok. Atau Bu Setya Ningsih dan Pak Hari Surya dari yang menanyakan ke Bu Yanti tentang tugas mandiri dan RTL. 

Pak Suwito mempunyai strategi lain dalam berkomunikasi dengan peserta, dengan menanyakan kepada peserta secara acak, mengenai pendalaman materi pembelajaran. Seperti pertanyaan kepada bu Setia Ningsih dan Bu Yuniarti (angkatan 7) tentang materi MP4, Pak Suwito mulai menanyakan manfaat dari materi pelatihan, apakah ada perbedaan pemahaman antara sebelum dan sesudah pelatihan. Komunikasi terus berlanjut pada saat peserta pelatihan merespon pertanyaan Pak Suwito. 

Pemanfaatan forum diskusi pada aplikasi LMS rupanya belum bisa dilakukan oleh peserta pelatihan. Saya mencoba untuk memberikan penugasan untuk disiapkan pada materi MP8 dan meminta untuk membuka LMS, namun peserta tetap merespon melalui whatsApp, dan tidak banyak peserta yang merespon. 

Saya mengira kurangnya komunikasi yang dilakukan oleh peserta pelatihan di luar waktu pembelajaran online (yang terjadwal) kemungkinan peserta cukup lelah mengikuti pembelajaran online. Walaupun jadwal pembelajaran online maksimal 4 JPL (sekitar 3 jam), akan tetapi peserta pelatihan sudah siap di depan laptop atau HP satu jam sebelum pembelajaran, serta satu jam setelah pembelajaran (mengerjakan quiz). sehingga total lebih dari 5 jam meninggalkan aktivitas hariannya. Selain itu peserta pelatihan harus menyiapkan tugas mandiri yang diberi waktu sampai jam 20.00. 

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada panitia dan sub admin BDLHK Samarinda (Pak Pendik, Pak elfa, Pak Efendi Payuyu, Pak Henry, Pak Haqqi, Bu Izzatil ) atas dukungan data rekaman audio dan chat selama pembelajaran online. Terima kasih juga kepada para tutor yang telah memberikan informasi komunikasi peserta di luar pembelajaran online (terutama Pak Rivani, Pak Suwito, Bu Tuti, Bu Yanti, Bu Hasnih, Pak Wahyu)