Pengerjaan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu di Lima Ruas Jalan Rampung

By Al


nusakini.com - Jakarta - Dinas Bina Marga DKI Jakarta telah merampungkan pengerjaan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di lima ruas jalan di wilayah Jakarta Selatan.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, pengerjaan SJUT di lima ruas jalan yang sudah tuntas 100 persen yakni di Jalan Mampang Prapatan dengan panjang 5,2 kilometer; Jalan Senopati sepanjang 2,8 kilometer; Jalan Suryo sepanjang 1,4 kilometer; Jalan Cikajang sepanjang 1,7 kilometer; dan Jalan Gunawarman sepanjang 1,9 kilometer.

"Sudah selesai total di kedua sisi jalan. Tahun kami menargetkan SJUT di tujuh tuas jalan di Jakarta Selatan rampung dikerjakan," ujarnya

Hari menjelaskan, untuk pengerjaan SJUT di Jalan Kapten Tendean progresnya sudah mencapai 84,05 persen dari target sepanjang 4 kilometer. Sedangkan, di Jalan Wolter Monginsidi mencapai 80,19 persen dari target sepanjang 2,4 kilometer.

"Masih ada sisa pekerjaan dua ruas jalan yang sedang proses dan progresnya mencapai lebih dari 80 persen. Saya optimistis akhir tahun sudah selesai, sesuai target," terangnya.

Menurutnya, Dinas Bina Marga berkomitmen menyelesaikan pengerjaan sterilisasi ruas jalan di Ibukota dari kabel udara dengan dilakukannya proyek pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) atau ducting.

Pengerjaan SJUT ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan pada pembangunan agar Jakarta lebih rapi dan indah dengan kemajuan teknologi informasi yang pesat. Selain itu, DKI Jakarta akan dapat menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia dalam penyelenggaraan SJUT.

"Pelaksanaan pekerjaan SJUT ini bertujuan untuk merapikan sekaligus menata ulang infrastruktur jaringan utilitas dan fasilitas pejalan kaki di DKI Jakarta," bebernya.

Ia menambahkan, diperlukan penataan jaringan utilitas melalui cara yang sistematis dan terintegrasi di DKI Jakarta agar terwujud Jakarta yang lebih maju, modern, bersih dan indah serta layak huni atau livable city.

"Kami mohon maaf atas adanya ketidaknyamanan pengguna jalan selama proyek pengerjaan berlangsung. Kondisi ini hanya akan berlangsung sementara," tandasnya.