Pengembangan Kerja Sama Vokasi dan Pusat Informasi Budaya Indonesia di Frankfurt

By Admin

nusakini.com--Indonesia akan mempelajari pelaksanaan pendidikan vokasi di Jerman dan mengembangkan Pusat Informasi Budaya Indonesia di Frankfurt. Hal ini dilakukan melalui kunjungan Mendikbud RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy ke Frankfurt pekan lalu.

Pusat Informasi Budaya Indonesia direncanakan dikembangkan di kota Gelnhausen, 40 km dari Frankfurt. Di lokasi tersebut, Mendikbud RI didampingi Dubes RI Berlin dan Konjen Frankfurt berkunjung dan melihat koleksi Museum dari Dr. Werner Weiglein yang berisi karya seni dari beberapa wilayah di Indonesia seperti Bali, Jawa, dan mayoritas dari Papua. Pengembangan Pusat Informasi Budaya Indonesia ini diharapkan nantinya dapat menjadi jendela untuk mengenal budaya Indonesia bagi warga Jerman dan Eropa. Selain Museum, tempat ini juga memiliki Hotel Palais dab Kaffehaus Indonesia yg bernuansakan budaya Jawa. "Semoga dapat berkembang menjadi Pusat Informasi Budaya Indonesia di Jerman," harap Mendikbud. 

Mendikbud juga menyaksikan sebuah film pendek yang menceritakan ekspedisi tim Dr. Weiglein menaklukkan puncak Cartenz, Papua. Pada kesempatan tersebut, Mendikbud RI juga diterima oleh Walikota Gelnhausen, Daniel Christian Glöckner, di Balai Kota (Rathaus).​​ 

Pada kunjungan tersebut, Mendikbud bersama Konjen RI Frankfurt juga mengunjungi Sekolah Vokasi Berufliche Schule Groß-Gerau (BSGG) di kota Groß-Gerau, 30 km dari Frankfurt. Sekolah ini merupakan milik Pemerintah Jerman yang juga memiliki program internasional. BSGG telah memberikan pelatihan kepada beberapa negara seperti China, Vietnam dan beberapa negara Asia lainnya. BSGG juga memberi pelatihan kepada pengungsi asing yang diterima Pemerintah Jerman. 

Kunjungan Mendikbud ke BSGG adalah untuk menjajaki kerja sama pengembangan Sekolah Vokasi dengan program yang lebih selaras antara kurikulum dan standar Indonesia dengan Jerman. Kepala Sekolah, Mr. Martin Gonnerman, dan Direktur Akademis, Mr. Wolfgang Siegel, menyambut positif rencana Indonesia untuk melakukan kerjasama, di antaranya pengiriman tenaga pengajar dan pelajar Indonesia ke Sekolah Vokasi di Jerman dan pengiriman tenaga pengajar Jerman untuk mengajar di sekolah-sekolah kejuruan di Indonesia. Kepala Sekolah dan Direktur Akademis menjelaskan bahwa BSGG memiliki 4 program utama yaitu energi terbarukan (renewable energy), eletrical engineering, IT system, dan manajemen pendidikan. 

Mendikbud melihat hal yang positif selama kunjungan di Frankfurt. "Sudah terlihat bentuk rencana kerjasama yang lebih konkrit antara Indonesia dan Jerman, baik di bidang kerjasama budaya maupun pendidikan. Saya berharap semoga segera dapat terealisasi dalam waktu dekat," kata Mendikbud.

Konsul Jenderal RI Frankfurt melihat potensi besar pada wilayah kerja KJRI Frankfurt di Jerman bagian Selatan. "Frankfurt dapat menjadi pusat informasi budaya Indonesia sekaligus pusat kerjasama teknologi antara Indonesia dengan Jerman." Secara geografis, Frankfurt terletak di tengah-tengah Jerman dan mudah diakses dari seluruh Eropa. Kota-kota disekitar Frankfurt juga merupakan pusat industri teknologi tinggi sehingga dapat membantu Indonesia mengimplementasi Industri 4.0.(p/ab)