Penembakan Sekolah di Michigan Tewaskan Tiga Orang dan 8 Korban Luka

By Nad

nusakini.com - Internasional - Remaja berusia 15 tahun menembak mati tiga siswa lain dan melukai 8 orang lainnya, termasuk seorang guru, di dalam kasus penembakan sekolah di Michigan, Amerika Serikat.

Ketiga korban telah diidentifikasikan sebagai Tate Myre 16, Madisyn Baldwin 17, dan Hana St Juliana 14 tahun. Pihak berwajib mengatakan mereka tidak tahu apakah korban memang menjadi sasaran pelaku.

Polisi menduga pelaku yang merupakan siswa di sekolah tersebut, menggunakan pistol yang dibeli ayahnya pada hari Jumat (26/11).

Siswa-siswa yang berada di lokasi menjelaskan mereka bersembunyi di bawah meja ketika penembakan terjadi.

Polisi pertama kali mendapatkan panggilan darurat dari sekolah tersebut di kota Oxford yang berjarak sekitar 65km dari Detroit, pukul 12:51 waktu lokal (00:51 WIB).

Dalam beberapa menit, 100 panggilan masuk ke layanan-layanan darurat.

Pihak berwajib mengatakan pelaku menyerahkan diri lima menit setelah polisi dipanggil, dan petugas mengkonfrontasinya di koridor sekolah.

Tidak ada tembakan yang dikeluarkan saat penangkapannya, dan pelaku tidak mengalami luka-luka. Polisi kemudian menyatakan ia membawa pistol semi-otomatis yang masih berisikan tujuh putaran amunisi.

Urutan peristiwa masih belum jelas, namun polisi percaya remaja tersebut membawa senjatanya di dalam tasnya, dan keluar dari toilet sudah memegang pistolnya.

32.000 orang menandatangani petisi untuk meminta sekolah mengganti nama menggunakan nama Tate, yang merupakan atlet American Football muda dari Michigan.

Dua orang yang terluka dikabarkan menjalani operasi pada hari Selasa (30/11) malam, sedangkan enam lainnya berada dalam kondisi stabil dengan luka tembak. Seorang guru yang memiliki luka lecet di bahunya dikabarkan sudah keluar dari rumah sakit.

Sheriff daerah Oakland, Mike Bouchard, mengatakan penyelidik masih belum bisa menjelaskan apa yang memicu tindakan kekerasan "yang tidak bisa dimaafkan" ini, karena pelaku menolak untuk berkooperasi dengan otoritas.

Semua sekolah akan ditutup hingga akhir pekan, dan dukungan krisis diberikan kepada siswa dan orang tua murid.