nusakini.com--Pemerintah akan berusaha menyalurkan Kredit Usaha Rakyat yang lebih besar kepada kelompok petani, nelayan serta peternak. Saat ini, komposisi KUR masih didominasi sektor perdagangan, baik besar atau eceran, sebesar 68 %. Dari data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), sektor pertanian hanya menyerap 15,51%, sektor jasa-jasa sebesar 10,86%, industri pengolahan sebesar 4,49%, dan perikanan sebesar 1,15%. 

• Sektor Produksi Menjadi Perhatian Pada Penyaluran KUR 2017

“Padahal arah yang diinginkan pemerintah, KUR mestinya menyasar kredit mikro. Komposisi yang sekarang belum sesuai dengan komposisi perekonomian kita. Kita ingin KUR ini lebih disalurkan kepada petani, nelayan dan peternak,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat memimpin Rapat Koordinasi tentang KUR, seperti dilansir melalui laman Kemenko Perekonomian pada Rabu (21/09). 

Salah satu penyebab tersendatnya realisasi KUR ke sektor pertanian adalah minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki bank penyalur, untuk menjangkau para calon debitur di lapangan. “Sektor perdagangan selama ini lebih menguasai. Ini disebabkan karena perdagangan berada di garda terdepan, paling mudah dijangkau. Sementara sektor pertanian sulit untuk dijangkau,” jelas Darmin. 

Hadir dalam rakor antara lain Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Puspayoga, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mauliaman Hadad, serta Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo. (p/ab)