Pembukaan FLOII Expo Ke-3 Tahun 2024: Dorong Indonesia Sebagai Pusat Pengembangan Florikultura Dunia

By Admin


nusakini.com, Tangerang, 5 Desember 2024 – Floriculture Indonesia International (FLOII) Expo Ke-3 Tahun 2024 resmi dibuka hari ini di ICE BSD Tangerang. Acara yang berlangsung 5 – 8 Desember 2024 ini memfokuskan diri pada keanekaragaman genetik tanaman hias. FLOII Expo ingin menggambarkan bagaimana mutasi genetik berperan dalam menciptakan varietas tanaman hias yang unik dan memikat. Pengunjung bisa melihat hasil mutasi genetik secara langsung dan diharapkan bisa menginspirasi dan mendorong inovasi di industri tanaman hias.

Saat membuka acara, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan dukungan pemerintah terhadap para penggiat dan pelaku industri florikultura tanah air.

“Kami sangat mendukung para penggiat dan pelaku industri florikultura tanah air melalui berbagai program, promosi, diplomasi, serta koordinasi lintas Kementerian dan Lembaga. Caranya adalah dengan menetapkan tiga syarat utama yaitu pemanfaatan sumber daya alam secara bijak. Dengan demikian nilai transaksi pada pasar industri florikultura dapat terus meningkat. Tentunga eksploitasi tanaman hutan terkait florikultura diperbolehkan, namun harus melalui proses pengembangbiakan terlebih dahulu sebelum dipasarkan ke luar negeri, dan Kekompakan Pelaku Usaha Florikultura,” terangnya.

Lebih lanjut dirinya mengharapkan agar setiap komponen pelaksana bisa menjaga solidaritas. Antara pelaku usaha diharapkan dapat menjaga stabilitas harga, memperkuat kelembagaan, serta memperluas pemasaran.

PT Dyandra Event Solutions, selaku penyelenggaran acara, sangat menyoroti keindahan alam Indonesia. Tanah air yang berdiri sejak 1945 ini memiliki potensi tanaman hias yang sangat besar.

“Ajang tahunan ini bertujuan memperkenalkan kepada masyarakat berbagai varietas tanaman hias, baik lokal maupun internasional. FLOII Expo adalah pameran tanaman hias pertama dan terbesar di Indonesia berskala internasional. Event ini menjadi wadah interaksi antara pelaku industri florikultura dan pecinta tanaman hias,” ujar Direktur Dyandra Event Solutions Michael Bayu A. Sumarijanto.

 Asosiasi Pecinta Tanaman Hias, sebagai mitra pelaksana berhasil mencatat transaksi hingga Rp7 miliar hanya dalam tiga hari penyelenggaraan. Angka ini diyakini dapat tembus lebih tinggi dan berkelanjutan. Tercatat 29 pelaku usaha luar negeri dari 10 negara tergabung dalam event ini terdiri dari Thailand,USA, Japan, Malaysia, Singapura, Ekuador, Vietnam, Taiwan, Cina dan Filipina. Sementara untuk dalam negeri, terdapat 120 pelaku usaha ikut serta di dalamnya. 

Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman dalam kesempatan bersamaan mengatakan Pemerintah akan terus mendukung event promosi seperti FLOII Expo sepanjang nilai transaksi dan kontribusinya terhadap ekonomi terus meningkat. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian selalu memantau secara berkala serta mengikuti perkembangan bisnis florikultura. 

“Kami tentunya terus memantau nilai transaksi di sektor ini sebagai langkah strategis dalam mendukung kemajuan industri florikultura nasional. Melalui kegiatan ini, berbagai inovasi, varietas unggulan, dan peluang bisnis di industri florikultura dapat terus dikembangkan, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam peta florikultura global. Harapan ke depannya tentunya menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan florikultura dunia,” pungkas Liferdi.

Senada dengan Direktur Buflo Kementan, salah satu peserta Expo yang juga pelaku usaha binaan Ditjen Hortikultura Rahma Winahyu Adi menjelaskan, jika FLOII merupakan acara yang ditunggu-tunggu oleh komunitas dan pecintan tanaman hias setiap tahunnya. "Semangat dan antusias yang luar biasa ini diharapkan dapat menjadi sebuah wadah yang objektif dapat menaungi secara keseluruhan komunitas, petani, penghobi, dan konsumen. Serta menjadi motivasi bagi pemerintah dan petani untuk terus mendukung serta memfasilitasi potensi dalam bidang pertanian khususnya florikultur", terang Rahma. 

Para peserta Expo juga berharap agar kedepannya pemerintah dapat Memfasilitasi proses registrasi dari hibrid karya petani-petani lokal. "Yah tentunya kami menaruh barapan besar agar kedepannya dapat legalitas dan diakui secara umum, agar meningkatkan nilai motivasi untuk para pelaku dan konsumen serta dibuatnya komunitas yang diakui oleh lembaga terkait," pungkasnya. (*)