Nusakini.com--Makassar--Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) merupakan pembelajaran praktik berdemokrasi di tingkat Sekolah Menengah. Pemilihan Ketua OSIS selama ini telah terselenggara dan dilaksanakan satu tahun sekali, yang diistilahkan dengan Pemilihan Umum Ketua OSIS (PILKETOS). Penyelenggaraannya oleh para peserta didik diharapkan bisa memberikan bekal pengalaman yang berguna di masa mendatang dalam menghadapi proses demokrasi yang lebih luas, seperti Pemilihan Umum. Para peserta didik juga perlu diperkenalkan tata cara dan tahapan yang ideal dalam pelaksanaan PILKETOS sebagai bagian dari proses demokrasi. 


PILKETOS SMK Negeri 10 Makassar Tahun Pelajaran 2019/2020 dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 19 September 2019 berbasis E-Voting dimana tiap pemilih menggunakan user name yang diberikan panitia, kemudian memilih/klik salah satu calon yang muncul dilayar monitor komputer. Hal ini sesuai petunjuk teknis pelaksanaan yang dikeluarkan oleh Disdik Provinsi Sulawesi Selatan. Pelaksanaan berbasis E-Voting diharapkan dapat memberikan hasil pemilihan yang berintegritas dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Beberapa tahapan pelaksanaan PILKETOS SMK Negeri 10 Makassar terdiri dari : sosialisasi, pemutahiran data pemilih, pembentukan penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu, KPS), penentuan bakal calon, pengundian dan penetapan nomor urut, kanpanye, debat calon ketua osis, hari tenang sampai hari H pemilihan. 


Berdasarkan hasil musyawarah sekolah, diterbitkan SK Kepala Sekolah, yang menjadi komisioner KPU : Nur Aisyah Ramadhani sebagai Ketua bersama 4 orang anggota yang semuanya dari unsur siswa, selanjutnya komisioner Bawaslu : Ismail Lahasse, S.Pd Pembina Osis sebagai Ketua bersama 5 orang anggota dari unsur guru dan siswa, dan personil Komite Penyelesaian Sengketa (KPS) : Abu, S.Pd Wakasek Kesiswaan selaku Ketua bersama 4 orang anggota dari unsur guru. 

Menurut Andi Umar Pattah S.Pd, M,Si selaku Kepala Sekolah “ pelaksanaan PILKETOS berbasis E-Voting sebagai ajang praktek pembelajaran siswa dalam berdemokrasi secara modern. Dengan melihat proses pemilihannya, siswa akan menyadari bahwa untuk mendapatkan pemimpin (Ketua Osis) yang berintegritas tidaklah instan, tapi harus melewati beberapa tahapan-tahapan. Saat para bakal calon menyampaikan visi misi didepan seluruh teman-temannya adalah suatu pembelajaran yang sangat berharga, bagaimana siswa belajar berkomunikasi secara efektif, demikian juga saat debat bagaimana bakal calon memberikan jawaban-jawaban spontan serta meyakinkan dari pertanyaan yang diberikan oleh tim debat.

Dalam kegiatan PILKETOS ini juga, terjalin kerjasama yang baik dari semua stekholder sekolah, baik dari pimpinan sekolah, kesiswaan, unsur guru, staf dan unsur siswa. Mereka semua bahu membahu menyelesaikan tahapan-tahapan pemilihan sampai dapat terlaksana pada hari ini."

Para pemilih antri untuk masuk ke ruang pemungutan suara (Bilik Suara) secara E-Voting. 

Pelaksanaan pemilihan dimulai Pukul 09.00 wita s/d 14.00 wita. Jumlah pemilih yang menyalurkan hak pilihnya sebanyak 757 siswa dari 771 siswa yang terdaftar sebagai pemilih tetap berdasarkan data dari Ketua KPU yang diamini oleh Bawaslu. Adapun perolehan suaranya langsung diketahui pada saat pemilih terakhir selesai menyalurkan Hak pilihnya. Inilah keunggulan E-Voting : tidak ribet, hemat, praktis, hasil otomatis, cepat dan akurat. 

Hasil perolehan dari 3 calon, nomor urut 1. Miftahul Aprilia memperoleh suara terbanyak 276 atau 36,5 %, nomor urut 3. Risma dengan perolehan suara terbanyak kedua sebesar 275 atau 36,3 % dan selanjutnya nomor urut 2. Rahmat Hidayat dengan perolehan suara terbanyak ketiga sebesar 206 atau 27,2 %.

Dari data tersebut diperoleh tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi yakni sebesar 98,18%. Animo siswa untuk menyalurkan hak pilihnya begitu besar, karena siswa merasa pemilihan berbasis E-Voting menarik, berbeda dengan pemilihan sebelumnya yang masih menggunakan kertas sebagai surat suara. Di samping itu, sambil menunggu antrian menyalurkan hak pilihnya di bilik suara, panitia menampilkan ekskul Band Siswa SMK Negeri 10 Makassar yang menghibur para pemilih. (Yayu)