Pelayanan Publik Jangan Dijadikan Mesin Uang

By Admin

nusakini.com--Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur kembali menegaskan agar pelayanan publik tidak dijadikan mesin uang, atau ajang untuk mecari duit melalui pungli. Aparatur negara harus mengubah mindset dan budaya kerjanya, agar pelayanan publik berubah menjadi seperti pelayanan di McD. Demikian ditegaskan Asman saat membuka acara forum nasional replikasi inovasi pelayanan publik d i Bandung, Rabu (26/10). 

"Pelayanan jangan dijadikan ajang untuk mencari duit. Ke depan, kita usahakan menjadi seperti pelayanan di McD, yang serba ramah, cepat, tidak berbelit-belit dan pasti," ujarnya. 

Menteri optimis, dengan banyaknya inovasi yang telah dilakukan oleh berbagai instansi dan Pemda, dalam tiga tahun ke depan pelayanan akan semakin baik, dan tidak ada lagi pungli. Kuncinya, lanjut Asman, penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) di seluruh instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah. 

Dengan langkah itu, tidak ada lagi ruang bagi aparatur negara, baik sipil, kepolisian maupun militer untuk melakukan pungli. Untuk itu, lagi-lagi, Asman mengatakan perlunya penerapan e-government secara nasional pada tahun 2017. "Tidak dapat ditawar-tawar lagi. Yang tidak mau menerapkan kita beri sanksi," tegasnya. 

Bahkan, Menteri mengatakan akan melakukan kunjungan ke unit-unit pelayanan publik tanpa memberi tahu tempat yang akan dituju. Tindakan seperti ini juga perlu dilakukan oleh para gubernur, Bupati serta walikota. Dengan cara itu diharapkan tidak terjadi lagi pungli di pelayanan publik. Apalagi sekarang ruang bagi masyarakat untuk melakukan pengaduan semakin terbuka, dan wajib ditindaklanjuti. 

Terkait dengan acara forum replikasi inovasi pelayanan publik ini, Menteri wanti-wanti agar kegiatan yang baik ini dimanfaatkan betul-betul untuk saling belajar. "Jangan sekedar kumpul, jangan sekedar seminar. Langsung tiru, tidak usah ragu, agar lebih cepat maju," tegasnya. 

Ditambahkan, inovasi yang dibawa ke Bandung ini sudah melalui seleksi dan patut ditiru. Dikatakan juga bahwa kegiatan serupa akan digelar di Indonesia timur. "Saya mengapresiasi daerah-daerah yang sudah datang ke Bandung dengan biaya sendiri, dengan sukarela, bahkan antusias untuk menularkan novasinya," imbuh Asman. 

Dalam kesempatan itu, Asman juga mengapresiasi Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Walikota Bandung Ridwan Kamil yang berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dalam memimpin daerahnya. Salah satunya langkah Kang Emil yang membebaskan pajak bagi UKM dengan omset kurang dari Rp 500 juta. (p/ab)