PBB Tuntut Militer Myanmar untuk Membebaskan Aung San Suu Kyi

By Nad

nusakini.com - Internasional - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mendesak pihak militer Myanmar untuk segera melepaskan Aung San Suu Kyi dan Presiden Myint, menurut juru bicara PBB. Permintaan ini diutarakan sehari setelah ribuan tahanan demo dibebeaskan.

Myanmar sedang dalam keadaan kacau sejak pihak tentara melakukan kudeta dan mengambil kursi kekuasaan pada tanggal 1 Februari. Mereka menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.

Eri Kaneko, juru bicara Guiterres, menyampaikan pada hari Kamis (1/7) bahwa mereka sekali lagi meminta pembebasan semua pihak yang ditahan, termasuk Presiden Win Myint dan anggota dewan Aung San Suu Kyi.

Myanmar membebaskan lebih dari 2.000 orang pada hari Rabu (30/6), termasuk dalam tahanan tersebut adalah para jurnalis dan orang-orang yang dianggap meresahkan masyarakat dengan berdemo mengenai kudeta 1 Februari.

Banyak lawan poiltik kelompok militer ini yang ditahan dan dituntut dengan hukum yang mengkriminalisasi komentar-komentar yang bisa menyebarkan ketakutan dan juga penyebaran berita bohong. Aung San Suu Kyi juga sedang menunggu pengadilan dengan hukum-hukum tersebut dan tetap ditahan.

Kaneko menjelaskan bahwa pihak PBB terus merasa khawatir terhadap kekerasan dan intimidasi yang terus berlangsung, termasuk penahanan sewenang-wenang yang dilakukan pihak otoritas.

Untuk menandakan 5 bulan setelah kudeta, raturan demonstran turun ke jalan di kota terbesar Myanmar, Yangon, pada hari Kamis (1/7) dan membakar seragam tentara serta menuntut adanya demokrasi di negara mereka.

Demo ini dianggap termasuk ke dalam protes terbesar di Yangon dalam beberapa minggu terakhir, walaupun demikian, demonstrasi terhadap militer terjadi setiap hari di beberapa negara Asia Tenggara,

Melalui rekaman video yang diunggah oleh Reuters, para pendemo meneriaki mereka ingin demokrasi untuk semua rakyat. Selain itu, mereka juga berjalan dengan memegang slogan-slogan serta alat-alat pembuat asap warna-warni.