Paparan Publik Laporan Kinerja 2019 PT Indonesian Paradise Property Tbk.

By Ahmad Rajendra


Nusakini.com--Jakarta--PT Indonesian Paradise Property Tbk. melakukan Paparan Publik secara elektronik yang dipimpin oleh Direktur Perseroan, Bapak Taufik. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka penyampaian informasi tahunan kepada publik. Pada Pemaparan ini disampaikan Laporan Kinerja 2019 dan rencana pengembangan Perseroan.

Performa Kerja 2019

Pada tahun 2019, Perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan double digit. Pendapatan Bersih mengalami kenaikan sebesar 16,85% atau sebesar Rp129,81 miliar pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp770,40 miliar menjadi Rp900,21 miliar. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan kinerja usaha terutama dari segmen penjualan properti (apartemen) diiringi dengan kenaikan pada segmen usaha perhotelan dan shopping center.

Laba Tahun Berjalan Perseroan tercatat sebesar Rp2,08 triliun naik secara signifikan 1.593,44% atau sebesar Rp1,96 triliun dibandingkan pada tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp122,89 miliar. Peningkatan Laba tahun Berjalan tersebut terutama disebabkan oleh laba pelepasan saham PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN). Melalui penjualan seluruh saham PLIN milik Perseroan tersebut maka Perseroan melakukan investasi melalui Dana Investasi Real Estate (DIRE) berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Simas Plaza Indonesia (DIRE Simas Plaza Indonesia) serta membeli saham dan menyuntikkan modal pada PT Plaza Indonesia Mandiri (PIM).

Transaksi ini bertujuan untuk melakukan investasi jangka panjang pada portofolio aset real estat maupun aset-aset lainnya, yang dapat memberikan distribusi pendapatan yang stabil dan berkesinambungan serta pertumbuhan atas pokok investasi.

Dengan meningkatnya laba di tahun 2019, maka laba per saham Perseroan juga meningkat dari 6,82 di tahun 2018 menjadi 181,37 di tahun 2019. Ekuitas mencapai Rp6,33 triliun, naik 45,34% atau sebesar Rp1,98 triliun dibandingkan pada tahun 2018 sebesar Rp4,36 triliun. Perseroan juga mencatatkan Total Aset sebesar Rp7,99 triliun, tumbuh Rp1,03 triliun atau 14,72% dibandingkan pada tahun 2018 sebesar Rp6,96 triliun.

Adapun hasil dari penjualan saham serta investasi DIRE yang dilakukan Perseroan digunakan Perseroan untuk membayar utang. Dengan demikian, utang Perseroan di akhir tahun 2019 menjadi salah satu terendah di top 6 listed property entities di Indonesia, dengan nilai pencapaian Rasio Utang terhadap Ekuitas sebesar 0,26x dari sebelumnya 0,60x.

Berbagai perkembangan serta indikator ekonomi global hingga menjelang akhir tahun 2019 sempat mendorong optimisme prospek perbaikan perekonomian domestik pada 2020. Prospek perbaikan tersebut ditopang oleh efektivitas kebijakan makroekonomi yang telah ditempuh banyak negara pada 2019. Selain itu, kemajuan kesepakatan dagang tahap pertama Amerika Serikat-China pada akhir tahun 2019 juga memberikan optimisme perbaikan kondisi ekonomi global pada 2020. Dalam perkembangannya, proses pemulihan ekonomi global tertahan setelah Covid-19 merebak di China sejak akhir Januari 2020. Kemudian, penyebaran Covid-19 yang meluas ke banyak negara di luar China menekan perekonomian dunia. Hingga pertengahan Maret 2020, Covid-19 telah menyebar ke 159 negara, tidak hanya di kawasan Asia, tetapi juga ke Eropa dan Amerika Serikat. Perkembangan ini semakin meningkatkan ketidakpastian dan menurunkan kinerja ekonomi global, serta memicu pembalikan modal ke aset keuangan yang dianggap aman dan menekan banyak mata uang dunia.

Dengan keadaan dampak pandemi yang terus berlanjut sampai triwulan III tahun 2020, Perseroan telah dan akan terus mengambil langkah-langkah efisiensi yang sesuai dan bijaksana dalam rangka mempertahankan seluruh operasional bisnis, serta langkah-langkah strategis lainnya untuk mempersiapkan “reset” di tahun 2021. Hal ini kian berkesinambungan dengan upaya Perseroan untuk terus mengelola sumber daya secara efisien dan mengarah pada penciptaan ide-ide, inovasi dan kreativitas cerdas, guna menghasilkan kinerja prima dan berkesinambungan untuk meraih pertumbuhan secara berkelanjutan. 

Dalam pengupayaan peningkatan kinerja, Perseroan mengambil inisiatif strategis perluasan bisnis untuk terus bertumbuh dalam menghadapi makroekonomi yang penuh tantangan, dengan disertai langkah penuh percaya diri serta keyakinan bahwa kami akan berhasil. Perseroan berkomitmen dan berusaha menjadi yang terbaik untuk kepuasan pelanggan dengan menghasilkan kualitas kinerja, serta memberikan stakeholder value melalui kesempurnaan inovasi dan kreativitas dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan.

Perseroan juga memberdayakan Sumber Daya Manusia dengan mengembangkan fleksibilitas dan mendorong perbaikan terus-menerus sehingga mereka mampu untuk menerima dan beradaptasi lebih cepat terhadap perubahan. Upaya ini juga didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi terkini guna meraih pelanggan baru.

Pada tahun 2019, total investasi barang modal untuk pengembangan proyek adalah sebesar Rp. 259,6 milyar, dengan proporsi investasi pada proyek-proyek Perseroan yang tersebar di beberapa kota-kota besar di Indonesia antara lain Jakarta, Batam, Bali & Makassar. Hal ini sejalan dengan visi Perseroan untuk mengembangkan dan menciptakan iconic lifestyle destination di kota-kota terbesar di Indonesia melalui pencapaian yang inovatif dan kreatif. Pengembangan proyek yang saat ini sedang berjalan adalah Sahid Kuta Lifestyle Resort 2 dan 31 Sudirman Suites Makassar.

Proyeksi Dikala Pandemi

Selain pengembangan proyek di Makassar & Bali, pada tahun 2020, Perseroan menyelesaikan pembayaran tahap akhir proyek apartemen One Residence, Batam yang sudah melakukan proses serah terima unit sejak tahun 2019, serta rejuvenasi HARRIS Hotel Tuban, Bali. Di tengah kondisi pandemi ini, sampai pada kuartal ketiga 2020, Perseroan telah mencapai pendapatan sebesar Rp. 336,61 milyar. Namun dikarenakan tidak optimalnya pendapatan dari aset-aset yang ada, Perseroan mencatatkan Rugi Usaha sebesar Rp. 25,11 milyar. dan Ekuitas Rp. 6.328,23 milyar.

Untuk tahun 2020, Perseroan memproyeksikan Pendapatan sebesar Rp. 440,52 milyar, lebih rendah 48,94%, dibanding tahun sebelumnya. Hal ini banyak disebabkan oleh kondisi sebagai dampak dari pandemi yang terus berlangsung selama tahun 2020, dimana pembatasan sosial yang diberlakukan di dalam maupun luar negeri sebagai upaya memitigasi risiko perluasan Covid-19. Adapun dengan kondisi ini, diproyeksikan di tahun 2020, Perseroan akan mengalami rugi usaha sebesar Rp. 42,21 milyar. Ekuitas di akhir tahun ini di proyeksikan di angka Rp. 6.298,73 milyar.

Tingkat hunian pada tahun 2020 untuk perhotelan di proyeksikan di angka 28,78% dan komersial pada angka 88,11%. Dibandingkan dengan tahun 2019, tingkat hunian tahun 2020 diproyeksikan akan lebih rendah, hal ini merupakan dampak dari pandemi yang terus berlangsung selama tahun 2020.

Pencapaian Perseroan pada 2019 adalah meraih penghargaan 100 Fastest Growing Company pada tahun dari Infobank, dan pada tahun 2020 menyusul terdapat empat penghargan dari Indonesia Property Awards dengan kategori dan judul sebagai berikut: Winner of Best Mixed Use Design untuk proyek Sahid Kuta Lifestyle Resort 2, Winner of Best Condo Interior Design (Greater Indonesia) untuk proyek 31 Sudirman Suites, Highly Commended of Best Mixed Use Development untuk proyek Sahid Kuta Lifestyle Resort 2, Highly Commended of Best Condo Development untuk proyek 31 Sudirman Suites Project. Lalu terakhir penghargaan dari Forbes Asia untuk Best Under Billion Company. (Rilis)