Pangeran Kamboja Tak Pakai Uang Negara Beli Klub Ligue 1

By ommed


nusakini.com - Wakil perdana menteri Kamboja, Norodom Chakrapong, menegaskan salah satu pangeran di kerajaan itu, Norodom Ravichak, tidak menggunakan uang negara untuk membeli klub Ligue 1 Prancis, Saint-Etienne.

Saint-Etienne mengalami krisis keuangan akibat pandemi COVID-19 yang menyebabkan pendapatan mereka menurun dari €110 juta, atau sekitar Rp1,8 triliun menjadi €70 juta (Rp1,1 triliun). Pemilik saham Bernard Caïazzo dan Roland Romeyer telah menugaskan KPMG mencari investor baru.

Manajemen Saint-Etienne sebelumnya telah menyebut nama Ravichak sebagai investor baru. Bahkan Ravichak disebut-sebut bersedia menggelontorkan dana hingga €100 juta untuk mengakuisisi Saint-Etienne.


Dana yang diungkap media Prancis ini mematik reaksi dari Kamboja. Chakrapong yang juga ayah Ravichak menegaskan, putranya tidak melibatkan kerajaan maupun negara untuk mewujudkan keinginannya membeli klub Ligue 1.

“Kegiatan bisnis pangeran Norodom Ravichak murni investasi pribadi, dan tidak melibatkan pihak atau institusi di Kamboja,” tegas Chakrapong diwartakan laman Thmeythmey.

Chakrapong juga merasa keberatan dengan pemberitaan yang menyebutkan Ravichak sebagai pewaris tahta kerajaan Kamboja. Chakrapong meminta media tidak memberitakan yang bisa menurunkab wibawa kerajaan.

“Pangeran Norodom Ravichak adalah anak kedelapan saya, dan salah satu pangeran di kerajaan Kamboja. Sampai sekarang belum ada satupun pangeran yang dipilih menjadi pewaris tahta kerajaan Kamboja,” tegas Chakrapong.

Ravichak sebelumnya mengakui dirinya memang berminat untuk mengambil alih kepemilikan saham Saint Etienne. Ravichak juga memaparkan rasio peluangnya memiliki klub yang sedang berada di zona degradasi tersebut.

“Tujuan saya sekarang adalah untuk menjaga Saint-Etienne, dan mereka yang bekerja [di sana], sehingga klub dapat kembali ke posisi yang seharusnya di sepakbola Prancis dan Eropa,” kata Ravichak.

“Saya selalu bermimpi [mengambil alih klub sepak bola]. Kesempatan itu muncul dengan sendirinya dalam bentuk klub yang saya sayangi. Jadi saya memutuskan melakukan segalanya untuk mengambilnya.”


“Saya membawa beberapa mitra [keuangan] yang solid yang akan saya ungkapkan ketika saatnya tiba. Saya ingin berinvestasi dalam jangka panjang, dan menjaga Saint-Etienne.”

Sementara sang kakak, pangeran Norodom Puthpong, mengaku tidak terlalu tahu rencana adiknya itu. Namun Putphong menegaskan, rencana pembelian ini tidak terkait urusan politik di Kamboja maupun Tiongkok seperti yang banyak diberitakan.

“Untuk detail lainnya bisa dikonfirmasi langsung ke adik saya, Titi (sapaan Ravichak). Tapi sekarang dia sangat sibuk sekali,” tegas putra pertama Chakrapong ini. (gi/om)