nusakini.com - Internasional - Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) mengkritisi pertandingan pameran yang direncanakan akan diadakan di Jerusalem dimana klub Spanyol Barcelona akan turut bertanding.

Dalam sebuah surat kepada dewan sepak bola FIFA, ketua PFA, Jibril Rajoub mengatakan Jerusalem telah dideklarasikan sebagai kota yang terpisah dalam resolusi PBB dan lawan Barcelona, Beitar Jerusalem adalah klub yang rasis.

• Di Bawah Moncong Senjata, Warga Palestina Gelar Salat Tarawih di Masjid Al-Aqsa
• Presiden Mesir: Butuh Biaya 1.403 Trilun untuk Bangun Kembali Gaza
• Lawan Australia, Elkan Baggott Akan Berhadapan Rekannya Dari Ipswich Town
• Pemain Barcelona Sengaja Bermain Setengah-setengah Agar Xavi Dipecat
• Pratama Arhan Sudah Dipantau Sejak Timnas Junior Oleh Suwon FC

Rajoub mengaku ia tidak memiliki hak untuk mengatur bagaimana klub mengorganisasikan pertandingan persahabatannya. Namun ia menyatakan mereka memiliki hak untuk menyatakan keberatan mereka terhadap pemilihan Jerusalem sebagai lokasi dari pertandingan tersebut. Rajoub juga menyampaikan surat ini kepada dewan sepak bola Eropa dan Asia, UEFA dan AFC.

"Berdasarkan hukum internasional, Jerusalem adalah kota yang terbelah dan bagian timurnya dianggap sebagai tanah Palestina, dimana hal ini berarti memberikan hak PFA untuk mengatur aktivitas sepak bola yang terjadi di bagian ini," tegas Rajoub.

Rajoub kemudia menyatakan acara-acara untuk pertandingan yang direncanakan ini ada beberapa aktivitas yang akan dilakukan di Old City di Jerusalem Timur, hal ini melanggar hak Palestina.

Pertandingan pada 4 Agustus ini direncanakan akan diadakan di distrik Malha, lokasi desa Palestina dimana semua warganya diusur oleh tentara Zionis dalam pembentukan Israel pada tahun 1948.