Ojol Day Diterapkan di Makassar, Pengamat Ini Beri Apresiasi, Tapi..
By Admin
nusakini.com - Makassar - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar resmi menerapkan Ojol Day atau Hari Ojek Online resmi diberlakukan,” Selasa (20/09).
Kebijakan yang dikeluarkan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto ini berlaku bagi seluruh ASN, Laskar Pelangi, dan Pegawai BUMD lingkup Pemkot Makassar.
Asisten II Kota Makassar Rusmayani Madjid mengatakan kebijakan adalah bentuk respon Pemkot Makassar dalam menekan inflasi yang dipicu karena energi dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Di samping itu, manfaat lain program Ojol Day ini juga dapat meminimalisir kemacetan dan membantu pendapatan pengemudi ojol", katanya.
Menanggapi hal ini, pengamat kebijakan publik, M. Saifullah mengapresiasi terobosan yang dilakukan Wali Kota Danny.
"Ini kebijakan yang bagus dengan niat yang baik dari Pemkot Makassar. Setidaknya ini adalah langkah awal untuk menekan laju inflasi akibat kenaikan BBM", ujar peneliti dari Pusat Kajian Politik dan Kebijakan Publik (PKPK) saat dihubungi, Selasa (20/9).
Namun, Dia menambahkan, masih perlunya perbaikan komprehensif dan kajian mendalam dari efektifitas dan kemanfaatan dari kebijakan Ojol Day ini.
"Pertama, azaz kemanfaatannya tidak dinikmati oleh pengelola trasportasi publik lain seperti angkutan umum pete-pete yang juga terdampak kenaikan BBM", imbuhnya.
Apalagi, katanya, angkutan umum pete-pete ini di Makassar semakin sepi penumpang akibat pasarnya tergerus oleh keberadaan Ojol.
"Dampak psikologis sosialnya bisa memicu kecemburuan dan ini kurang baik bagi dinamika kota. Jadi lebih baik ke depan bukan hanya diperuntukkan untuk Ojol, tapi juga moda transportasi publik lain", ujarnya.
Terkait persoalan kemacetan kota, menurut Saiful, kebijakan Ojol Day memang setidaknya bisa mengurangi kemacetan di hari Ojol Day diterapkan.
"Namun itu sangat parsial. Kalau ingin mengurangi kemacetan di kota Makassar, sangat dibutuhkan kebijakan transportasi publik kota secara holistik, ketersediaan trasportasi publik yang nyaman serta mengedukasi warga untuk secara perlahan menggunakan jasa trasportasi publik", tutupnya. (hd)