Mulai Terapkan DBON, Menpora Amali Sebut SEA Games 2021 Vietnam Ajang Pemanasan Atlet Menuju Kualifikasi Olimpiade Paris 2024

By Abdi Satria


nusakini.com-Hanoi-Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali menilai hasil sementara klasemen hingga sore ini (20/5) Indonesia berada di urutan ke 3 SEA Games 2021 Vietnam sesui harapan.

Pasalnya, pada SEA Games XXXI ini, Indonesia mulai menerapkan paradigma baru tentang pembinaan prestasi olahraga melalui Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang dipayungi hukum Peraturan Presiden (Perpres) 86 Tahun 2021.

“Pada saat SEA Games XXX di Filipina itu kan DBON-nya belum lahir. Sehingga cabang-cabang olahraga yang dikirim itu tidak melalui seleksi yang ketat oleh tim review. Nah sekarang ini cabang-cabang olahraga benar-benar diseleksi oleh tim review yang terdiri dari akademisi, praktisi, KONI dan KOI. Kita lihat hasilnya (perolehan medali) karena atlet-atlet yang dikirim adalah atlet yang sudah terseleksi dan direkomendasi oleh tim review, maka hasilnya pun tidak terlalu jauh dari perkiraan,” kata Menpora Amali saat wawancara bersama RRI dari Vietnam, Jumat (20/5).

Menurutnya, sejumlah cabang olahraga yang masuk di dalam DBON memang difokuskan karena target utamanya adalah prestasi di olimpiade. Dalam waktu dekat, ada Olimpiade Paris 2024 yang kualifikasinya akan segera dilakukan. Dengan demikian, Menpora Amali berharap SEA Games 2021 ini menjadi ajang pemanasan menuju olimpiade.

“SEA Games ini kita jadikan sebagai sasaran antara saja. Namun demikian, karena atlet-atlet yang berangkat ke olimpiade persyaratannya harus seleksi. Maka kita harapkan ini menjadi ajang mereka untuk mempersiapkan diri untuk bisa ke kualifikasi Olimpiade Paris 2024,” harapnya.

Menpora Amali mengatakan, hasil sementara yang dicapai cabang-cabang olahraga DBON sesuai harapan karena sudah memperlihatkan hasil yang baik dengan perolehan medali emas seperti Panahan, Wushu, Angkat Besi, Bulu Tangkis dan lainnya, beberapa cabor non DBON yang meraih medali.

“Kita berharap untuk SEA Games XXXI Vietnam ini, walaupun pengirimnan atletnya berkurang hampir setengah dari yang kita kirimkan. Jadi waktu di Filipina itu kita mengirimkan 841 atlet, sekarang hanya 499. Dan, kalau dilihat jumlah negara yang mengirimkan atlet kita di urutan nomor 5. Tetapi saya berharap walaupun kita memangkas hampir setengah tetapi hasilnya akan maksimal,” harapnya.

Menpora Amali optimis Indonesia akan bisa menambah perolehan emas di sejumlah cabang olahraga yang belum dipertandingkan sehingga rangking Indonesia bisa terus naik. Meskipun, ditegaskannya jumlah atlet dikirimkan di Vietnam ini setengah dari yang dikirm di Vietnam.

Selain itu, pada SEA Games 2021 ini Indonesia harus kehilangan 30 medali emas yang didapatkan di Filipina 2019 lalu karena cabang olahraga dan nomor pertandingan tidak dipertandingkan.

“Ketiga, sejak lahir DBON, SEA Games kita tempatkan sebagai sasaran antara saja, memang ini butuh bersabar untuk melihat hasilnya, saya memahami bahwa ada sebagian dari kita menginginkan hasil yang instan. Tidak bisa, teorinya untuk menghasilkan prestasi seorang itu butuh waktu 10.000 jam atau 10 tahun untuk dia bisa ke tingkat elit,” ujarnya.

Dengan demikian, pada Juli 2022 nanti, Kemenpora melalui 10 sentra olahraga akan mulai merekrut siswa kelas 1 SMP dan akan difokuskan untuk melakukan latihan sesuai cabor DBON.

“Jangan berharap hasil jangka pendek, selama ini kita membina, mendapatkan hasil by accident, sekarang kita rubah, harus by design, prestasi harus dipabrik. Tidak ada prestasi yang dihasilkan dengan cara cara instan,” ungkapnya.(rls)