Mewujudkan Smart Transportation Di Makassar

By Abdi Satria


nusakini.com-Makassar-Makassar Smart City adalah gagasan yang di bidani oleh Ramdhan Pomanto sejak tahun 2015, sebuah terobosan untuk membawa Makassar menjadi Kota Dunia.

Tidak saja dalam lingkup pemerintahan tetapi juga layanan publik di berbagai sektor. Dari berbagai kebijakan dan program yang sudah secara bertahap dilaksanakan itu, kini Nippon Koei Jepang akan bekerjasama dalam implementasi penataan transportasi yang terintegrasi.

Pada pertemuan tim Nippon Koei  dengan Pj Walikota Makassar Rudy Djamaluddin pada 14 Desember lalu, menyampaikan rencana kerjasama pengenalan Variable Message Sign (VMS) Melalui Analisis Traffic Big Data. Sasaran dari program ini antara lain, pertama, memberi informasi kepada pengguna jalan tentang kondisi lalu lintas, volume kendaraan serta alternatif jalan yang dapat dilalui, kedua, mendeskripsikan berbagai kejadian di jalan yang dapat menghambat pergerakan kendaraan, ketiga, mengontrol kondisi pergerakan kendaraan dan kondisi jalan. 

Lebih lanjut, Koike, Business Development Nippon Koei, menjelaskan bahwa kerjasama ini merupakan tindak-lanjut dari kerjasama yang telah ditandatangani oleh Pj Walikota Makassar Iqbal Suhaeb pada Februari 2020 lalu, yang direncanakan pada 2021 akan menempatkan VMS di 8 titik jalan.

Lebih lanjut, pilot alat pemantau jalan tersebut kedepannya dapat terintegrasi dengan big data pada Dinas Komunikasi dan Informasi serta Automatic Transport Control System Dinas Perhubungan Kota Makassar. 

Nippon Koei Japan juga bekerja sama dengan Smartdrive yang telah berpengalaman dalam mengelola sistem transportasi dan saat ini bekerja sama dengan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara.

Dengan pilot project ini sebagai titik awal, kerja sama ini akan berlanjut dengan memanfaatkan pengetahuan semua pihak untuk memberikan solusi bagi masalah sosial yang utama yakni mobilitas (kecelakaan lalu lintas dan kemacetan) dan pembangunan ekonomi lebih lanjut. Jika pelaksanaan pilot project VMS berhasil, diharapkan dapat diimplementasikan secara permanen pada tahun 2022. 

Menanggapi rencana tersebut, pakar transportasi, Prof Lambang mengatakan, VMS adalah salah teknologi informasi yang tepat guna dan tepat sasaran untuk menginformasikan tentang pelayanan publik, kondisi lalu lintas, kejadian khusus pada jalan, route pengabenan, penutupan jalan serta informasi bencana kota khususnya di Makassar. 

"Saya kira ini dipandang tepat untuk manajemen informasi era kekinian dan cocok di letakkan terutama pada ruas jalan protokol kota," ujarnya. 

Pada bagian lain, ia melanjutkan,  ada budaya yang agak sulit dilakukan oleh masyarakat kota Makassar yaitu bagaimana mereka konsisten berada pada lajur lambat kecuali gerakan mendahului, demikian pula bagaimana kendaraan roda dua senantiasa berkelompok di lajur kiri kecuali ada gerakan membelok kekanan dan atau putar balik arah, sehingga etika dan estetika pergerakan lalulintas tergambar dan sekaligus meningkatkan kapasitas jalan. 

VMS juga bisa diperankan untuk mengurangi penggunaan trotoar kecuali aktivitas pedestrian dan pesepeda. (rls)