Merah Putih Berkibar di Tengah Hutan Belantara Krayan Kalimantan Utara

By Admin


Catatan Sudirman Said dari Kaltara

Sehabis sahur tadi pagi jam 5 (Kamis, 16/6/2016) kami terbang dari Bandara Soekarno Hatta, menuju Balikpapan. Dari Balikpapan disambung pesawat bombardier Garuda Indonesia, sampailah di Tarakan. Bersama Pak Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H. Irianto Lambrie, kami naik helikopter menuju Desa Peso, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan. Jam 11.10 menit waktu setempat Heli mendarat di lapangan yang tampak sudah sering digunakan sebagai helipad sementara. 

Perjalanan masih belum selesai, turun dari heli kami pindah naik perahu motor, kapasitas 10 orang menyusuri sungai Kayan menuju wilayah hulu. Setengah jam perjalanan sampailah kami ke calon lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan I, Desa Peso. Jika nanti dibangun, PLTA ini kapasitasnnya akan mencapai 900 MW, untuk tahap pertama. Dan dapat terus dikembangkan hingga mencapai di atas 4.000 MW. 

Kalimantan Utara adalah provinsi baru pemekaran dari Kalimantan Timur, yang resmi dibentuk pada April 2013. Ada empat kabupaten dan satu kota (Tarakan), dengan penduduk seluruh provinsi sekitar 700.000 orang. 

Di Kabupaten Krayan yang berbatasan dengan Serawak, sejak Republik Indonesia merdeka, masyarakat harus menerima BBM selundupan dari negara tetangga, yang harganya jauh lebih mahal. Ini disebabkan tidak ada jalur dan infrastruktur pasokan BBM ke kabupaten tersebut. 

Sehingga Alhamdulillah, Pekan lalu, Pertamina meluncurkan layanan pesawat khusus pengangkut BBM dari Tarakan ke Krayan. Meskipun biayanya menjadi sangat mahal, tapi Pertamina tetap melayani wilayah ini, dengan harga standar nasional. 

Namun yang paling menarik sekaligus mengharukan dari perjalanan ini ialah ada sesuatu yang menakjubkan di tengah hutan belantara. 

"Sejumlah bendera merah putih ukuran besar berkibar bertiang pohon maupun tiang bambu. Pak Gubernur bercerita bahwa suku suku pedalaman ini begitu bangga dengan Republik Indonesia. Banyak diantara mereka yang menjahit sendiri bendera berukuran besar untuk di pasang di ketinggian bukit". 

Akhir kata, meminjam istilah Mas Sukardi Rinakit: "Bendera merah putih yang mereka jahit sendiri dan dikibarkan tanpa surat perintah, adalah wujud kecintaan mereka pada Republik Indonesia". 

Peso, 16 Juni 2016 

Sudirman Said