Mentan Dorong Tapin Jadi Pusat Produksi 3 Komoditas Pangan

By Admin


nusakini.com - Kementerian Pertanian mendorong Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, sebagai pusat produksi tiga komoditas pangan, yakni padi, bawang merah, dan cabai.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat melakukan Gerakan Tanam Padi sekaligus meninjau pengembangan bawang merah di Desa Purut, Kecamatan Bungur, Kabupaten Tapin, Kamis (15 Desember 2016), mengatakan bahwa Tapin harus mampu meningkatkan produksi pangan, khususnya komoditas padi, bawang merah, dan cabai. 

Hal itu dimaksudkan agar Tapin menjadi pusat produksi tiga komoditas pangan Kalsel, bahkan ke depan dapat mengekspornya ke negara tetangga, Malaysia. 

"Artinya, Tapin mampu memenuhi kebutuhan padi, bawang merah, dan cabai dari produksi sendiri. Dengan begitu, akan berdampak pada penurunan inflasi," kata Mentan melalui keterangan tertulis. 

Hadir pada kegiatan ini Wakil Gubernur Kalsel Supian Noer, Bupati Tapin Arifin Arpan, Staf Khusus KSAD Brigjen TNI Afifudin, dan Danrem 101/Antasari Kolonel Kav. Yanuar Adil dan para petani.

Mentan Amran menyampaikan program peningkatan produksi pangan Kalsel salah satunya Tapin, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, agar menciptakan program yang dapat membangun daerah dari pinggir. 

Dengan begitu, daerah-daerah pinggir khususnya wilayah perbatasan mampu memproduksi pangan sendiri dan menyediakan pangan murah sebab selama ini kebutuhan pangan didatangkan dari daerah lain sehingga harga pangan cenderung lebih mahal. 

"Dahulu saat tidak produksi sendiri cabai di Tapin mencapai Rp60 ribu per kilogram, tetapi sekarang karena sudah bisa produksi sendiri harganya hanya Rp25 ribu per kilogram," ujarnya. 

Menurut Menteri, luas lahan pada awal pengembangan bawang merah di Tapin hanya sebesar 4 hektare, kemudian pada tahun 2015, Kementerian Pertanian memberikan bantuan pengembangan untuk 100 hektare sehingga saat ini mencapai 410 hektare dengan tingkat produksi rata-rata 11 ton/hektare. 

"Kami ingin Kalimantan Selatan tidak lagi mengambil bawang merah dan juga cabai dari Jawa atau daerah lain. Begitu pula, beras pun harus swasembada," katanya. 

Bupati Tapin Arifin Arpan menyampaikan luas lahan padi Tapin pada tahun 2016 mencapai 74.970 hektare dengan tingkat produksi rata-rata 5,2 ton/hektare sehingga produksinya mencapai 380.000 ton, sedangkan realisasi tanam padi sampai dengan Desember 2016 sebesar 11.810 hektare. 

"Kami janji dapat memenuhi pencapaian target luas tanam padi Oktober hingga Maret 2017 sebesar 86.000 hektare," katanya. 

Pada kesempatan itu Mentan menyerahkan bantuan berupa combain harvester sebanyak 28 unit, alat tanam padi 56 unit, traktor roda empat sebanyak 12 unit, dan alat pascapanen padi (power thereser) sebanyak 10 unit. Selain itu, traktor sebanyak lima unit dan pompa air 10 unit.(b/mk)