Mentan Amran Harapkan Tiap Rumah Tangga Tanam Cabai 20 Pohon

By Admin


nusakini.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sangat berharap kepada para ibu-ibu di tiap rumah tangga bersedia menanam cabai sebanyak 20 pohon di pekarangannya. Dimana total ibu-ibu di seluruh Indonesia sekitar 126 juta jiwa. Sementara total luas lahan pekarangan di seluruh Indonesia sekitar 10 juta hektar.

“Jika 20 persen saja dari luas pekarangan itu ditanami cabe, maka persoalan cabe dan sayur selesai. Bahkan kalau ibu-ibu yang totalnya 126 juta jiwa di seluruh Indonesia ini bergerak bersamaan, bisa menghasilkan Rp 30 triliun. Maka, tolong ibu-ibu tanam cabe minimal 20 batang per rumah tangga,” pinta Amran Sulaiman yang disambut tepuk tangan ribuan ibu-ibu dan undangan lainnya di Lapangan Tembak Divisi Infanteri Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat (Jabar), Selasa (22/11/2016). 

Sementara bagi penduduk yang tidak memiliki lahan, khususnya di perkotaan, Amran berharap pula ikut menanam cabai di polybag. “Polybag berisi bibit cabe itu disusun seperti rumah susun, KRPL (kawasan rumah pangan lestari) ya bu,” papar Amran. 

Menurut Amran Sulaiman, tujuan pencanangan Gertam Cabe atau Gerakan Nasional Penanaman Cabe 50 Juta Pohon di Pekarangan itu di antaranya supaya cabe segar bisa terpenuhi, menekan belanja ibu-ibu, menekan inflasi. “Dan tentu menekan kemiskinan. Ini pasti sehat karena langsung dipetik di pekarangan,” ujar Amran. 

Wakil Gubernur Jabar Dedy Mizwar menyambut baik dan mengapresiasi program tersebut sebagai bagian dari strategi peningkatakan produksi cabai secara nasional. Sebab cabai merupakan salah satu komoditas strategis. Malahan jabar merupakan salah satu penyumbang produksi cabai terbesar di Indonesia. 

"Untuk meningkatkan volume ekspor cabai Indonesia terutama ke negara Singapura, Malaysia, Arab dan Jepang yang selama ini menjadi negara tujuan ekspor terbesar cabai asal Indonesia, maka Pemprov Jabar terus berupaya mendorong produktifitas serta tingkat produksi cabai di semua kabupaten di Jabar. Alhamdulillah, pada periode Januari – Desember, musim tanam 2016, di Jabar berhasil direalisasikan luas panen cabai rawit 9123,25 hektar dari luas tanam 9635 hektar. Tingkat produktifitas yang dicapai 132,36 kwintal per hektar serta total produksi sekitar 121,162 ribu ton. Sedangkan cabai merah, dari luas tanam 21536 hehtar, luas panennya sebesar 20459,2 hektar dengan tingkat produktifitas 139,46 kwintal per hektar dengan total produksi 285337,17 ton,” papar Dedy. 

Dengan hadirnya program ini, lanjut Dedy pula, pihaknya optimis produksi cabai di Jabar khususnya dan Indonesia secara umum dapat semakin meningkat mengingat lahan pekarangan secara keseluruhan di Indonesia masih cukup luas yaitu sekitar 10,3 juta hektar, menurut data 2012. 

“Oleh sebab itu, kami sangat mengharap agar gerakan yang dicanangkan oleh Bapak Menteri Pertanian ini dapat menjadi inspirasi dan motifasi bagi seluruh rakyat Jabar untuk bersama-sama mengoptimalkan lahan-lahan pekarangan yang ada di lingkungan masing-masing. Dengan demikian, selain mendorong ketahanan dan kemandirian masyarakat dalam menenuhi kebutuhan cabai segar, hal ini dapat juga menjadi potensi ekonomi untuk menambah pendapatan keluarga,” ujarnya. 

Sedangkan Wali Kota Depok Mohammad Idris juga mengapresiasi program Kementan yang diluncurkan pertama kali di Depok. Program KRPL yang telah dijalankan di Depok memang sangat strategis untuk peningkatan ketahanan pangan khususnya untuk program pertanian. “Mudah-mudahan ini bisa dikembangkan dan ditularkan kepada kecamatan-kecamatan yang memang potensial di kota depok ini,” tuturnya. 

Menutup pidatonya, Amran Sulaiman menyampaikan pantun “Makan nasi nikmat dengan sambal Lombok, sambil memandang kembang di taman. Saya apresiasi semangat warga Depok terus membangun KRPL untuk ketahan pangan. Selamat Kota Depok”. (p/mk)