Menristekdikti Dorong Kompetensi Pebisnis Pemula untuk Hadapi MEA

By Admin


nusakini.com - Sukses itu diawali dari yang kecil menjadi yang besar, itulah kiranya pepatah yang biasa digunakan dalam berbisnis.

Dalam rangka mencetak dan menumbuhkan kembangkan perusahaan-perusahaan pemula berbasis teknologi dan menghadapi Masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengeluarkan instrumen kebijakan berupa program Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT), yang telah berjalan sejak tahun 2013. Program IBT Tahun 2016 merupakan program pada Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi (Ditjen PI) melalui Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT).

Menristekdikti Mohamad Nasir yang didampingi oleh Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Appe membuka pelatihan program insentif Inkubasi Bisnis Teknologi tahun 2016, minggu (24/7/2016). Dalam pembukaan IBT turut juga hadir Dirjen Belmawa Intan Ahmad, Kepala LPNK, dan para juri program insentif IBT.

Dalam sambutannya, Nasir menyampaikan bahwa Indonesia harus memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan melakukan revolusi mental untuk mendorong semangat berkompetisi agar mampu bertahan ditengah era perdagangan bebas. “Indonesia mau tidak mau harus berusaha memperbaiki kualitas sumber daya manusia. Selain dengan landasan ini, harus juga melakukan revolusi mental untuk mendorong semangat berkompotesi agar mampu bertahan ditengah era perdagangan bebas saat ini,” ujarnya.

Nasir menambahkan kualitas SDM dan inovasi merupakan faktor penentu keberhasilan pembangunan dan kemajuan suatu bangsa.

“Pendidikan dan pelatihan harus bisa diakses oleh warga negara Indonesia, selain itu pendidikan dan pelatihan dituntut untuk mampu menghasilkan SDM yang berdaya saing dan handal sehingga mampu berkontribusi dalam agenda pembangunan nasional,” ucapnya.

Nasir berharap adanya pembekalan pelatihan bagi para inkubator dan tenant ini dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan bagi semua peserta khususnya kepada para tenant yang diharapkan dapat menjadi wirausahawan yang mandiri dan dapat berkontribusi bagi negara.

Program ini adalah skema pendanaan untuk Lembaga Inkubator dan perusahaan pemula berbasis teknologi sebagai tenant dalam melakukan proses inkubasi guna meningkatkan daya saing perusahaan pemula tersebut, sehingga mampu bertahan dan berkembang di pasar domestik ataupun global. Inkubasi bisnis merupakan suatu proses pembinaan, pendamping, dan pengembangan yang dilakukan oleh Inkubator kepada tenantnya.

Pada tahun 2016, terdapat 237 proposal yang mengikuti program IBT 2016. Dari 237 proposal tersebut dilakukan seleksi administratif dan dilanjutkan dengan tahapan presentasi inkubator, dan tenant yang lulus administrasi sebanyak 89 produk/tenant. Hasil akhir dari seleksi presentasi ini didapat 50 produk/tenant untuk diinkubasi.

Pelaksanaan program IBT tahun 2016, Kemenristekdikti bekerjasama dengan Smart Plus Accelerator dan Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI)untuk menyelenggarakan program “Pelatihan Inkubator Bisnis Teknologi” dalam rangka mendukung pelaksaan program IBT tahun 2016. Pelatihan ini dilaksanakan selama seminggu pada tanggal 22-27 juli 2016 digedung Techology Business Incubator Center (TBIC), Puspitek Serpong yang diikuti peserta berjumlah 87 orang.

Selama pelatihan, peserta akan memperoleh materi yang mencakup motivasi berwirausaha, konsep dan praktek inkubator bisnis teknologi, pembuatan SOP inkubator bisnis teknologi, pembuatan business plan, strategy pitching, pemasaran, pengelolaan keuangan, dan kemampuan teknis lainnya untuk menunjang pengembangan bisnis. Sehingga, diharapkan kemampuan teknis dan keterampilan para peserta dapat ditingkatkan dan kemudian dapat mencetak wirausaha berbasis teknologi yang mandiri dan berdaya saing. (p/mk)