Menlu RI: Gerakan Non Blok Harus Menjadi Kekuatan Positif Hadapi Tantangan Dunia Saat Ini

By Abdi Satria


nusakini.com--Jakarta-​“Gerakan Non Blok (GNB) harus bersatu dan menjadi kekuatan positif di tengah dinamika geopolitik global saat ini”, tegas Menlu Retno L.P Marsudi pada Konferensi Tingkat Menteri GNB di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-75 belum lama ini.

Menlu Retno menyampaikan rivalitas yang semakin tajam antara kekuatan besar menimbulkan ketegangan dan ketidakpercayaan, yang menghambat kerja sama antar negara dalam melawan pandemi COVID-19. Sementara, kecenderungan unilateralisme semakin meningkat dan mengikis kepercayaan pada sistem multilateral. 

Pertemuan yang dilakukan secara virtual dan dipimpin Menlu Azerbaijan, selaku Ketua GNB periode 2020-2021, mengangkat tema “Bandung+65: More Relevant, United and Effective NAM against Emerging Global Challenges, including COVID-19”, sekaligus memperingati 65 tahun Konferensi Asia-Afrika. 

“Dengan 120 anggota dan hampir 60% populasi dunia, GNB memiliki kekuatan ukuran dan jumlah. Kita harus menerjemahkan kekuatan itu menjadi pengaruh positif bagi dunia. Prinsip-prinsip Dasasila Bandung masih tetap relevan”, tegas Menlu Retno. 

Terkait pandemi, Menlu Retno menyerukan GNB untuk memperjuangkan akses yang berkeadilan terhadap obat dan vaksin COVID-19, serta teknologi kesehatan dan sumber daya yang diperlukan. 

Menlu Retno juga menekankan harapan dukungan GNB terhadap Palestina

Di akhir pertemuan telah disepakati sebuah deklarasi sebagai outcome document, yang memuat 3 elemen utama, yaitu menegaskan kembali tujuan dan prinsip Piagam PBB, menegaskan kembali komitmen politik GNB terhadap Dasasila Bandung, serta menyoroti tantangan yang saat ini dihadapi akibat pandemi COVID-19.(p/ab)