Menlu Brunei Ditunjuk sebagai Utusan Khusus ASEAN ke Myanmar

By Nad

nusakini.com - Internasional - Para menteri luar negeri ASEAN pada hari Rabu (4/8) setuju untuk mengutus menteri luar negeri Brunei, Erywan Yusof sebagai utusan khusus untuk ke Myanmar, di mana militernya merebut kekuasaan sekitar 6 bulan yang lalu.

Militer junta Myanmar menyetujui pemilihan Erywan dalam sebuah rapat online yang berlangsung selama 40 menit. Rapat ini terjadi dua hari setelah para menteri berdiskusi tanpa mencapai kesepakatan resmi.

Para pemimpin ASEAN pada bulan April setuju untuk mengirim utusan khusus ke Myanmar mengenai peristiwa kudeta yang dilakukan oleh militernya terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi pada tanggal 1 Februari. Namun berbulan-bulan kemudian, belum ada anggota yang terpilih untuk diutus.

Pemilihan Erywan yang merupakan menteri luar negeri kedua Brunei sebagai utusan khusus termasuk ke dalam pengabulan "lima poin konsensus" yang disetujui dalam pertemuan ASEAN di Indonesia pada bulan April.

Utusan khusus ini ditugaskan untuk membangun kepercayaan dan keyakinan dengan akses penuh kepada semua pihak yang terlibat dan memberikan linimasa jelas mengenai implementasi lima poin konsensus.

Direktur Jenderal ASEAN dari Indonesia, Sidharto Suryodipuro melalui konferensi pers mengatakan utusan khusus ini harus melaporkan hasil dari kunjungannya ke Myanmar dalam rapat menteri luar negeri ASEAN pada bulan September nanti.

Orang-orang yang dinominasikan selain Erywan termasuk Hassan Wirajuda yang merupakan mantan menlu Indonesia dan Razali Ismail, orang Malaysia yang pernah menjadi utusan khusus PBB ke Myanmar pada tahun 2000-an.