Menkeu Ingin DJKN Jadi Penyumbang PNBP Terbesar

By Admin

nusakini.com-- Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menyambut baik transformasi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dari asset administrator menjadi asset manager. Menkeu berharap, DJKN dapat segera bertransformasi menjadi revenue center, sehingga dapat berperan sebagai penyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terbesar. 

Lebih lanjut Menkeu menjelaskan, seiring dengan semakin pesatnya pembangunan, penerimaan negara memegang peranan yang semakin penting. Selain penerimaan perpajakan, PNBP menjadi andalan pemerintah untuk memenuhi target penerimaan negara selama ini. Namun demikian, penggalian potensi PNBP sejauh ini masih terbatas, yang terlihat dari masih dominannya sektor Sumber Daya Alam (SDA) sebagai penyumbang PNBP. Sementara, kontribusi PNBP yang berasal dari pelayanan birokrasi, menurut Menkeu, masih sangat terbatas. 

“Kalau kita lihat PNBP yang ada selama ini relatif didominasi yang dari sumber daya alam, tetapi PNBP yang berasal dari pelayanan birokrasi itu sendiri masih relatif terbatas. Memang ada dari (Direktorat Jenderal) Imigrasi, dari Polri, dari (Kementerian) Kominfo, misalkan, tetapi yang saya inginkan adalah ada juga PNBP yang signifikan dari Kementerian Keuangan. Selama ini sudah ada PNBP Kementerian Keuangan, tetapi dari jumlah terus terang ini belum terlalu signifikan,” jelas Menkeu saat membuka Rapat Kerja Nasional DJKN pada Rabu (25/5) di Aula Kantor Pusat DJKN, Jakarta. 

Oleh karena itu, Menkeu berharap pada tahun 2016 ini, DJKN dapat bertransformasi menjadi pengelola aset (asset manager). Dengan peran tersebut, DJKN diharapkan mampu menciptakan nilai tambah dari aset-aset yang dikuasai negara, serta menghasilkan PNBP dari aset-aset tersebut. “Pengelola ini tidak sekedar dibatasi pada administrasi, tapi pengelola dalam artian bisa menciptakan value added dan ujungnya bisa menghasilkan penerimaan,” urai Menkeu. “Kita ingin PNBP terbesar bisa dari DJKN,” tambahnya. 

Sebagai informasi, DJKN menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 25-27 Mei 2016 di Jakarta dan Bogor. Tahun ini, Rakernas mengangkat tema ‘Perubahan Paradigma DJKN Sebagai Revenue Center Pengelolaan Kekayaan Negara dengan Mengedepankan Pelayanan Prima dan Mitigasi Risiko yang Efektif’ (p/ab)