nusakini.com-- Dalam hubungan negara dan rakyatnya, ada hal yang esensial dan emosional yaitu terkait pajak. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pekerjaan menjembatani hubungan warga dan negara ini menjadi sebuah tugas yang berat. “Negara memiliki hak untuk mengambil sebagian harta. Karena negara harus mengurus keamanan, pendidikan, hal-hal yang bersifat publik. Rakyat punya hak untuk meminta itu,” katanya di Balai Sidang Universitas Indonesia pada Kamis (1/9). 

• Tiga Langkah Antisipasi Berakhirnya Amnesti Pajak
• Amnesti Pajak Sumbang Rp107 Triliun bagi Pertumbuhan Penerimaan Pajak
• Jelang Akhir Periode II, Deklarasi Harta Amnesti Pajak Tembus Rp4.228 Triliun
• Irjen Kemendikbud: PNS dan Pejabat Publik Bisa Manfaatkan Amnesti Pajak
• Menkeu: Pajak Merupakan Tulang Punggung Nasional

Untuk itu, Menkeu berjanji untuk terus berupaya melakukan yang terbaik dalam mengurus Indonesia. “Saya tidak bisa menjanjikan besok akan beres. Tapi saya akan terus melakukannya,” tegasnya. Menurutnya, kewajiban membayar pajak sangat penting dan Amnesti Pajak menjadi salah satu upaya pemerintah untuk membangun kepercayaan rakyat. 

“Tax amnesty adalah hubungan yg membangun rasa percaya rakyat pada negaranya. Seyogyanya harus saling percaya,” tambahnya. Untuk itu, perbaikan di tubuh DJP menjadi penting, sehingga masyarakat semakin tinggi kepercayaan kepada pemerintah. “Kalau ada aparat saya yg melakukan tindakan memeras silahkan laporkan kepada saya,” kata Menkeu. (p/ab)