Menhub Kunjungi Terminal Giwangan Cek Kesiapan Lebaran
By Admin
nusakini.com, Umbulharjo - Menjelang arus mudik Lebaran 2025, pemerintah terus meningkatkan pengawasan dan kesiapan transportasi, khususnya angkutan darat. Seluruh elemen pemerintahan sepakat bahwa keselamatan dan kelayakan kendaraan menjadi prioritas utama dalam menghadapi lonjakan pemudik.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melakukan kunjungan ke Terminal Giwangan, Yogyakarta, Rabu (12/3). Menurutnya, Terminal Giwangan salah satu terminal tersibuk selama musim mudik Lebaran 2025. Dalam kunjungannya, ia meninjau proyek revitalisasi terminal yang telah berjalan dengan baik serta memantau kesiapan operasional angkutan Lebaran.
"Saya melihat proyek revitalisasi terminal ini sudah berjalan dengan baik. Saya berharap fasilitas ini dapat dipelihara dengan baik agar tetap nyaman dan aman bagi penumpang," ujar Dudy.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meninjau salah satu bus yang beroperasional
Selain itu, Dudy Purwagandhi juga melakukan inspeksi langsung terhadap armada bus yang beroperasi. Dalam pemeriksaannya, ditemukan satu bus yang tidak layak jalan karena kelengkapan administrasinya tidak memenuhi syarat. Pihaknya menegaskan bahwa kendaraan tersebut tidak boleh dioperasikan sebelum memenuhi seluruh ketentuan administrasi. Perusahaan pemilik bus tersebut juga akan dipanggil untuk diberikan arahan lebih lanjut.
"Bus yang tidak layak ini harus dihentikan operasionalnya sampai memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Keselamatan penumpang dan pengemudi tidak bisa ditawar," tambahnya.
Pihaknya juga menegaskan pentingnya pemeriksaan kelaiakan kendaraan (ramp check) untuk memastikan armada bus aman beroperasi. Pemeriksaan mencakup berbagai aspek teknis, seperti rem, oli, pedal gas, pedal kopling, serta kondisi ban dan mesin. Dari sisi administratif, dokumen kendaraan dan kelayakan pengemudi juga diperiksa secara ketat.
"Kami juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk memastikan kondisi kesehatan pengemudi tetap prima, sehingga mereka tidak mengalami kelelahan berlebihan selama berkendara," tambah Menhub.
Sementara itu, Kepala Terminal Giwangan, Sigit Saryanto, menegaskan bahwa persiapan angkutan Lebaran di Terminal Giwangan terus dilakukan, terutama dalam memastikan keselamatan penumpang dan kelayakan operasional bus.
"Pak Menteri menekankan pentingnya keselamatan dalam angkutan Lebaran. Oleh karena itu, semua bus yang beroperasi di terminal ini harus dipastikan dalam kondisi layak dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan," ujar Sigit saat mendampingi kunjungan Menteri Perhubungan di Terminal Giwangan.
Sigit menjelaskan bahwa pemeriksaan kelayakan kendaraan atau ramp check merupakan prosedur rutin yang dilakukan di terminal. Namun, khusus untuk musim mudik Lebaran, volume pemeriksaan akan ditingkatkan guna memastikan seluruh armada yang beroperasi dalam kondisi prima.
"Saat Lebaran, kami meningkatkan volume ramp check karena ada bus yang sebelumnya lama tidak beroperasi tetapi tiba-tiba dioperasikan saat momen mudik. Ini sering terjadi dan menjadi perhatian kami agar tidak ada kendaraan yang tidak layak jalan tetap beroperasi," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho, bahwa keselamatan dalam transportasi tidak bisa ditawar. Semua pihak, baik penyedia jasa angkutan maupun pengguna layanan, harus menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama.
"Pak Menteri menegaskan bahwa keselamatan adalah hal yang utama. Tidak ada negosiasi dalam hal ini. Oleh karena itu, kami bersama Pak Sigit dan para mitra yang berkepentingan akan berupaya seoptimal mungkin memberikan edukasi kepada penyedia jasa angkutan, baik angkutan penumpang maupun barang," ujar Agus.
Menurutnya, seluruh kendaraan yang beroperasi harus dipastikan dalam kondisi prima, termasuk aspek teknis kendaraan serta kesehatan dan kesiapan pengemudi.
Agus juga menekankan bahwa pengusaha Perusahaan Otobus (PO) harus menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama. Dalam upaya meningkatkan kepatuhan, pemerintah tidak hanya menerapkan sanksi, tetapi juga memberikan pembinaan dan edukasi kepada operator transportasi.
"Tidak semua pelanggaran langsung dikenakan sanksi, tetapi kendaraan yang tidak layak tetap harus diamankan hingga diperbaiki sesuai ketentuan. Ini bukan tindakan terpilih, melainkan langkah untuk memastikan kendaraan dalam kondisi aman sebelum kembali beroperasi," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan PO bus untuk mendukung langkah-langkah edukasi ini. Agus menegaskan bahwa keselamatan bukan hanya urusan bisnis, tetapi merupakan tanggung jawab bersama demi keselamatan penumpang dan pengemudi. (*)