nusakini.com-- Menteri Pertahanan menyampaikan beberapa kebijakan pokok Kementerian Pertahanan terhadap realisasi program Bela Negara kepada Mahasiswa Universitas Pattimura, Ambon. Adapun salah satu dari kebijakan terhadap realisasi bela negara yang dimaksud Menhan adalah bela negara merupakan strategi pertahanan semesta dan sebagai cara untuk mengatasi bahaya terorisme dan radikalisme. 

Hal tersebut disampaikan Menhan,Ryamizard Ryacudu, Senin (19/9), ketika memberikan kuliah umum kepada Mahasiswa dan Civitas Akademika Universitas Pattimura, Ambon. Kegiatan kuliah umum di Universitas Pattimura ini juga merupakan rangkaian kegiatan kunjungan kerja Menhan ke Indonesia Timur.

Lebih lanjut Menhan menjelaskan kebijakan realisasi program Bela Negara yang digagas Kementerian Pertahanan adalah merubah perlakuan anak bangsa yang selama ini kurang diperhatikan layaknya seperti preman dan anak jalanan agar menjadi berguna bagi masyarakat.

Disamping itu kebijakan realisasi program Bela Negara lainnya digambarkan Menhan adalah merancang Bela Negara hingga dua puluh tahun ke depan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar. ” Bangsa yang besar bukanlah bangsa yang besar jumlahnya tetapi besar jiwanya” Ungkap Menhan.

Pada kesempatan kuliah umum tersebut, Menhan juga mengingatkan kepada mahasiswa akan pentingnya kesadaran bela negara sebagai fondasi keselamatan bangsa dari ancaman yang terus berlangsung.

Kesadaran Bela Negara, menurut Menhan, dapat berfungsi sebagai kekuatan nasional. Dalam hal ini, kekuatan nasional tidak hanya diartikan sebagai kekuatan persenjataan tetapi juga kuatnya daya tangkal masyarakat terhadap berbagai ancaman yang semakin bervariasi.

Selain Bela Negara, saat memberikan kuliah kepada Mahasiswa Universitas Pattimura, Menhan juga menekankan sebuah aksi terorisme adalah sebuah ancaman nyata. Salah satu ancaman terbesar terorisme bukan hanya pada serangan fisik tetapi pada propaganda ideologi yang dapat mempengaruhi pola pikir dan pandangan masyarakat.

Oleh karena itu, Kementerian Pertahanan menyadari pentingnya penyiapan generasi muda bangsa di masa depan yang memiliki wawasan kebangsaan yang tinggi, kesadaran Bela Negara dan cinta tanah air yang akan menjadi bekal untuk memperkuat ketahanan nasional.

Sebagai bagian dari program Revolusi Mental yang diusung oleh Presiden Joko Widodo, Bela Negara sepatutnya dimiliki oleh semua komponen masyarakat mulai dari sekolah dasar. Ke depannya Menteri Pertahanan dan Kementerian Pertahanan akan terus berusaha untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap ancaman yang semakin kompleks.

Acara kuliah umum Menhan ini dihadiri oleh Pangdam XVI Mayjen TNI Doni Munardo, Kapolda Ambon Ilham Salahudin, Wakil Gubernur Maluku Zath Sahuburua, Rektor Universitas Pattimura Prof. Dr. M.J. Saptenno. (p/ab)