Menhan RI : Dibutuhkan Kerjasama Semua Negara Untuk Menghadapi Ancaman Terorisme

By Admin

nusakini.com--Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bersama delegasi Indonesia melakukan pertemuan bilateral dengan Delegasi Amerika Serikat dipimpin Menteri Pertahanan AS James Mattis, Rabu (25/10) di Clark, Pampanga, Filipina. Pertemuan bilateral ini dilaksanakan usai kedua Menhan mengikuti Sidang ke-11 ADMM dan Sidang ke-4 ADMM PLUS.

Dalam pertemuan bilateral bidang pertahanan antara RI dan AS ini dibahas mengenai beberapa hal yaitu; bahwa pertemuan bilateral ini merupakan bukti terjalin dengan baiknya hubungan antara Angkatan Bersenjata kedua negara. Ikatan yang kokoh dan terjalin baik ini diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat bagi persahabatan kedua negara seterusnya. 

Menhan Ryamizard Ryacudu juga menekankan bahwa kejahatan terorisme saat ini merupakan gangguan keamanan yang bersifat non-tradisional. Oleh karena itu “kerjasama” menjadi kata kunci bagi semua negara untuk saling membantu menghadapi ancaman nyata ini. Menhan RI mengajak semua negara untuk memperkecil perbedaan di antara negara-negara dan bersama-sama membangun kesamaan.

Kerjasama pertahanan kedua negara ini dilandasi oleh hubungan kerjasama partnership di bidang pertahanan dengan sejarah yang panjang. Baru-baru ini kedua Menhan kembali menandatangani dokumen joint statement on comprehensive Defense Cooperation Between The Ministry of Defence of The Republic of Indonesia and the Departement of The United States of America yang ditandatangani oleh Menhan RI dan Secretary of Defence of USA di Washington DC pada tanggal 26 Oktober 2015 lalu.

Dalam pertemuan ini Menhan Ryamizard Ryacudu menjelaskan mengenai ancaman terorisme dan radikalisme, separatisme dan pemberontakan bersenjata, bencana alam dan lingkungan, perompakan dan pencurian Sumber Daya Alam, wabah penyakit dan peredaran narkoba serta peperangan siber dan intelijen merupakan ancaman nyata yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Menyadari kompleksitas ancaman tersebut, Menhan Ryamizard Ryacudu mengharapkan Kementerian Pertahanan kedua negara dapat menjalin komunikasi, koordinasi dan memiliki fleksibilitas untuk menghadapi dan mengatasi segala bentuk ancaman tersebut.

Menhan RI menganggap bahwa RI dan AS harus mampu memainkan peran yang lebih besar dalam membangun perdamaian dunia, dengan menggunakan soft power berupa diplomasi berupaya memberantas radikalisme dan terorisme. Indonesia dan AS dapat saling meningkatkan aktivitas berbagi informasi lintas batas negara sebagai bagian dari upaya kontra terorisme dan mendukung kegiatan deradikalisasi.

Dijelaskan oleh Menhan RI bahwa dalam Sidang ADMM dan ADMM PLUS ini Indonesia memberikan usulan kerjasama “Our Eyes” yang memfokuskan kegiatan pada bidang intelijen melalui pertukaran informasi mengenai ancaman terorisme.

Dalamkerangka ADMM PLUS, Indonesia memberikan dukungan kepada AS yang bersama-sama Malaysia memimpin Kelompok Kerja Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana (Humanitarian Assistance and Disaster Relief/ HADR) pada periode 2017-2020. Sementara itu, Indonesia juga meminta dukungan Asatas keketuaan bersama Indonesia dan Australia dalam Kelompok Kerja Operasi Penjagaan Perdamaian (PeaceKeeping Operation/PKO) pada periode 2017-2020.(p/ab)