JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjelaskan ada empat paham yang berpotensi mengikis, mengancam bahkan merusak Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

"Ada empat paham yang akan masuk mengganti Pancasila. Liberal, komunis, sosialis, kemudian radikal Islam," kata Ryamizard di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (4/3/2016)

 Ryamizard menekankan bahwa paham-paham tersebut bisa membubarkan prinsip dasar Pancasila apabila terus berkembang di Indonesia.

Ia tidak mengatakan paham liberal, komunis, dan sosialis buruk, melainkan tidak cocok apabila diterapkan di Indonesia.

"Liberal siapa yang bilang jelek? Dia bagus di daerahnya. Amerika kalau tidak pakai liberal tidak akan sekuat ini dia. Komunis di Tiongkok bagus, tapi di sini nggak cocok," kata Ryamizard.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat 2002-2005 tersebut menjelaskan bahwa Indonesia memiliki budaya gotong royong yang lekat di masyarakatnya dan sudah tertuang di Pancasila.

Sementara paham radikal Islam disebutkan sebagai ancaman yang baru-baru ini berkembang di Indonesia dan tidak dapat ditolerir.

"Sejak zaman Majapahit, Sriwijaya, nggak ada itu bunuh diri. Mulai dari (tragedi) bom Bali saja itu masuk dari sana," ujar dia.

Lebih lagi, lanjut Ryamizard, penyebaran paham radikal semakin berkembang mengikuti kemajuan teknologi. Penyebaran paham yang dulunya melalui media perkumpulan di daerah-daerah kini berubah melalui media digital seperti internet * (mk)