nusakini.com---Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, Kantor Urusan Agama (KUA) dan keluarga adalah dua entitas pranata institusi yang sangat stategis dan semakin memiliki urgensi dan relevansi yang tinggi di tengah kehidupan global yang masalahnya sangat kompleks. Pertama, KUA adalah institusi terdepan di antara seluruh institusi yang berada di lingkungan Kemenag selain keberadaan lembaga-lembaga pendidikan seperti madrasah dan pesantren, KUA yang ada di hampir semua Kecamatan di Republik tercinta ini merupakan wajah terdepan Kementerian Agama. 

"Karenanya KUA memiliki posisi strategis dalam menjalankan fungsi dan tugas Kemenag dalam melaksanakan misi-misi Kemenag, dan ini menjadi semakin relevan karenan terlebih di era globalisasi kita menghadapi tantangan yang tidak sederhana," terang Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ketika menyampaikan sambutannya dalam acara Pemilihan dan Penganugrahan Kantor Urusan Agama (KUA) dan Keluarga Sakinah Teladan Nasional Tahun 2016 di Jakarta, Kamis (18/4). Selain Dirjen Bimas Islam Machasin, hadir sejumlah pejabat Kemenag Pusat dan dewa juri. 

KUA meskipun sebagian besar mengurusi hal ihwal ummat Islam, tapi Menag ingin menyegarkan ingatan kita bersama, bahwa Islam hadir sebagai rahmatan lilalamin, Islam bukanlah hanya lilmuslimin (Islam tidak hanya untuk orang-orang Islam saja), Islam hadir untuk bisa menebarkan rahmat bagi alam semesta. 

Karenanya, perpanjangan tangan dari institusi agama dalam bentuk KUA, menurut hemat Menag dan semestinya, KUA juga tidak hanya melayani hal ihwal urusan keagamaan umat Islam semata tapi juga bagaimana KUA bisa meningkatkan kinerjanya untuk bisa memberikan pelayanan kepada semua umat beragama di wilayah kerjanya masing-masing. 

"Saya ingin menekankan ini supaya saya kinerja kita dari waktu ke waktu semakin baik, lagi-lagi karena landasan agama,lagi-lagi karena Islam hadir untuk kita semua," ucap Menag. 

"Karenanya melalui penganugrahan ini, saya mengajak semua keluarga besar Kemenag khususnya semua KUA yang ada untuk bagaimana mampu meningkatkan kinerjanya dengan memenuhi beberapa persyaratan mendasar," tambahnya. 

Menurut Menag, untuk meningkatkan kinerja, dituntut harus mengetahui lebih baik, tidak hanya sekedar tahu dan paham, tapi menguasai aspirasi dan kebutuhan masyarakat umat beragama di lingkungan masing-masing. Karena fungsi kita adalah bagaimana memberikan pelayanan kepada umat beragama terkait hal ihwal kehidupan keagamaan. 

Juga keluarga sakinah sebagai hal kedua, menurut Menag, ini adalah lembaga atau pranafa yang sangat strategis terlebih di era globalisasi dengan kompleksitas yang luar biasa. Dikatakan Menag, angka perceraian dari waktu ke waktu semakin tinggi, angka kekerasan dalam keluarga semakin meningkat, persoalan minuman keras, pornografi, narkoba, dan lainnya, dan semuanya itu langsung maupun tidak langsung terkait dengan persoalan keluarga. 

"Keluarga adalah entitas terkecil dari sebuah komunitas yang karenanya ketahanan keluarga menjadi pra syarat bagi terwujudnya ketahanan nasional," terang Menag. 

Itulah mengapa, lanjut Menag, di Kementerian Agama dalam hal ini di Ditjen Bimas Islam, semakin memperkokoh pengimplementasian program kursus pranikah, karena kita sadar betul begitu banyaknya masalah yang ada di masyarakat itu sesungguhnya sebagian besar bisa ditanggulangi dan dihindari kalaulah keluarga yang ada di masyarakat itu sendiri memiliki ketahanan yang cukup baik. 

"Karenanya, kursus atau pendidikan pranikah bagi para pemuda pemudi kita yang akan memasuki jenjang pernikahan perlu disiapkan," tutur Menag yang mengutip hasil penelitian Balitbangdiklat Kemenag juga menunjukkan sesungguhnya banyak sekali anak-anak kita yang memasuki lembaga perkawinan belum cukup dibekali dengan pemahaman dan pengetahuan terkait apa hakekat keluarga itu. Apa sesungguhnya fungsi dan hak kewajiban suami isteri, hakekat keberadaan anak dalam keluarga dan lainnya. 

Menag menambahkan, harapan keluarga besar Kemenag, agar tradisi yang baik ini tidak hanya dijaga dan dipelihara, tapi dikembangkan dengan perlu melibatkan banyak pihak, dikemas lebih inovatif, kreatif dan atraktif dan memiliki daya yarik dan memberikan manfaat bagi pihak terkait dengan keleladanan yang diperoleh. (p/ab)