Menag Hadiri Konferensi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama

By Admin

nusakini.com--Provinsi Bali menjadi tuan rumah Konferensi Nasional II Froum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang akan berlangsung mulai hari ini, Sabtu (11/06). Menteri Agama Lukman Hakim akan menghadiri sessi pembukaan dan menjadi salah satu narasumber pada konferensi yang kali ini mengusung tema “Merawat Kerukunan Umat Beragama Demi Keutuhan NKRI”. 

Ditemui saat jamuan makan bersama peserta Konforensi Nasional II FKUB di Puri Denbencingah Semarapura Klungkung, Bali, Jumat (10/6), Menag mengapresiasi kiprah FKUB se-Indonesia, dan khususnya Bali selaku tuan rumah, dalam menata kehidupan kerukuan umat beragama. Menurutnya, dengan keragaman budaya, suku, adat, ras bahkan agama, Bali sukses menjadi contoh kehidupan masyarakat yang rukun dan damai.  

“Bali ingin mempertontonkan yang sudah dicapai dalam membina kehidupan dan kerukunan, sebagai pulau toleransi, pulau cinta. Tidak hanya menjadi tontonan, tapi (kerukunan ini) juga (bisa) menjadi tuntunan dunia,” kata Menag. 

Acara jamuan makan malam dihadiri seluruh Kakanwil dan pengurus FKUB se Indonesia. Selain itu, jajaran Pemerintah Provisi, termasuk Gubernur Bali, serta Pemkot dan umat Hindu di Bali. Menjelang Magrib, jamuan makan dihentikan sejenak untuk menghormati umat Islam yang berpuasa agar dapat berbuka. “Break tidak hanya kesempatan untuk berbuka puasa, namun diberi kesempatan untuk salat Maghrib bagi yang muslim. Ini bentuk penghormatan yang luar biasa,” kata Menag.  

Menag menilai hal itu sebagai cermin perwujudan nilai toleransi yang ditunjukkan masyarakat Bali. Menurutnya, toleransi adalah kemampuan menghormati dan menghargai pihak lain, bukan meminta dan menuntut untuk dihormati dari yang lain. “Inilah bentuk toleransi yang hidup diantara kita. Mudah-mudahan ini bisa kita rawat dengan baik, dan kita jaga dengan baik, agar tetap dapat menjaga keutuhan sebagai bangsa Indonesia,” ujarnya. 

Sebelumnya, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika menyampaikan ucapan selamat datang di Pulau Dewata kepada Menag dan peserta konferensi dari seluruh nusantara. Mangku Pastika menyambut baik penyelenggaraan Konferensi II FKUB dan berharap keindahan Bali bisa dirasakan semua peserta.  

Bagi I Made Mangku Pastika, konferensi ini strategis untuk membangun kehidupan dan menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia, tidak terkecuali di Bali. Dia berharap FKUB dapat mengeluarkan rekomendasi strategis yang bisa dilakukan para pemangku kebijakan untuk terus dapat menjaga kerukunan umat beragama. “FKUB pilar penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan kerukunan umat yang selama ini terbangun di Bali dan diakui internasional,” tambahnya. 

Mangku Pastika berbagi kisah bahwa kondisi rukun, damai, dan nyaman di Bali tidak terlepas dari peran dan kontribusi masyarakat Bali, rohaniwan, pemuka agama, serta umat beragama. Menurutnya, masyarakat Bali menjunjung tinggi nilai kearifan lokal dalam membangun daerah.

Salah satunya adalah filosifi “tripitakarana” (tiga unsur penyebab kesejahteraan hidup), yaitu: parahyangan (mengatur kehidupan manusia dengan tuhan), pawongan (hubungan manusia dengan sesama, saling memberi, menerima dan mengembangkan hubungan yang harmonis), dan pawomahan (hubungan manusia dengan lingkungannnya, saling menguntungkan alam dan lingkungan).  

“Ketiga aspek ini saling berhubungan untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis, rukun dengan nilai-nilai ketuhan untuk kesejahteraan masyarakat,” paparnya.  

Ketua FKUB Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet selaku tuan rumah melaporkan bahwa konferensi dihadiri semua pengurus FKUB se Indonesia. Selain membahas sejumlahisu aktual, konferensi FKUB juga ingin menyampaikan pesan bahwa masyarakat Bali bisa hidup rukun berdampingan dalam keragaman suku, adat, budaya, dan agama.  

Suasana jamuan makan malam dimeriahkan dengan penampilan beberapa tarian daerah, seperti tari Mahapuja, Tari Barong, dan Tari Baris. Acara jamuan makan malam ditutup dengan tari kebersaman yang dikenal dengan Tari Joget Pong.(p/ab)