nusakini.com--Menteri Agama Lukman Hakim Saiduddin menyampaikan apresiasinya atas rencana Kementerian Pertahanan (Kemhan) menggelar kerjasama pelatihan belanegara bagi pejabat Kemenag. Karena, menurut Menag, pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Kemhan sangat relevan dengan program yang sudah berjalan, semisal beberapa waktu lalu Kementerian Agama bekerjasama dengan Paskhas TNI AU mengadakan diklat bela negara kepada guru-guru Pendidikan Agama Islam. 

"Setiap anak bangsa harus menghayati jati diri keindonesiaan agar muncul sikap bela negara. Kemenag dalam hal ihwal mengurus keagamaan, pengejawantahan nilai-nilai agama harus dapat menjaga keutuhan NKR", ujar Menag ketika menerima Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Kabadiklat) Kementerian Pertahanan (Kemhan), Mayjen TNI Hartind Asrin di ruang kerja Menag Jalan Lapangan Banteng Barat Nomor 3-4, Jakarta Pusat, Selasa (6/6). 

Menag yang didampingi Kapus Kehidupan Keagamaan Muharram Marzuqi, Subdit Ketenagaan PTAI Imam Syafii, Menag menyampaikan bahwa Kementerian Agama sudah mempunyai 14 Pusdiklat se Indonesia. 

Imam Syafii menyampaikan, setelah beberapa waktu lalu Kemenag menyelenggarakan program guru PAI bela negara, selanjutnya akan dilakukan ke wilayah perbatasan. Program agamanya dari kemenag, kemhan ilmu bela negaranya. 

Sebelumnya, Mayjen TNI Hartind Asrin menyampaikan bahwa ancaman bagi bangsa Indonesia sangat banyak, apalagi dengan trend global, zaman yang semakin canggih saat ini. 

"Ancaman nyata bagi bangsa Indonesia adalah persoalan-persoalan narkoba, terorisme, intoleran, dan korupsi", kata Hartind. 

Kemhan, lanjut Hartind, sudah bekerjasama dengan beberapa Kementerian/Lembaga pada program Diklat belanegara. Adapun materi-materi Diklat Bela Negara seperti: Wawasan kebangsaan, Bapulket 5 nilai bela negara:cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, setia pancasila, rela berkorban untuk bangsa, kemampuan awal bela negara; sistem pertahanan semesta; cinta sejarah bangsa; kepemimpinan bela negara.(p/ab)