Mei 2016, Indonesia Jadi Tuan rumah Sidang Tahunan IDB

By Admin


nusakini.com - Tahun ini, Indonesia akan menjadi tuan rumah Sidang Tahunan (ST) Islamic Development Bank (IDB) ke-41. Penetapan Indonesia sebagai tuan rumah ST IDB ini didasarkan pada Resolusi ST IDB ke-39 yang diselenggarakan di Jeddah, Saudi Arabia pada tahun 2014. ST IDB sendiri merupakan rapat tahunan Dewan Gubernur IDB, yang diselenggarakan di negara-negara anggotanya.

Seperti dikutip dari laman situs resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rabu (20/4/2016) Indonesia merupakan salah satu negara pendiri Islamic Development Bank (IDB) dengan kepemilikan saham sebesar 2,25 persen. IDB merupakan institusi keuangan internasional yang didirikan berdasarkan Declaration of Intent yang dikeluarkan oleh Konferensi Menteri Keuangan Negara-Negara Muslim di Jeddah, Dhul Q'adah 1393H atau December 1973. Rapat perdana Dewan Gubernur berlangsung pada bulan Rajab 1395H atau Juli 1975 dan IDB resmi beroperasi pada 15 Syawal 1395H atau 20 Oktober 1975. Saat ini, anggota IDB terdiri atas 56 negara yang juga anggota OKI.

IDB didirikan dengan semangat untuk menyediakan pembiayaan sesuai syariah Islam untuk pembangunan ekonomi dan sosial bagi negara-negara anggotanya dan komunitas muslim di luar negara anggota. Secara organisasi, kekuasan tertinggi dalam organisasi IDB adalah Dewan Gubernur (Board of Governor). Dewan Gubernur merupakan perwakilan dari negara-negara anggota IDB yang biasanya menduduki jabatan Menteri Keuangan atau Menteri Ekonomi.

ST IDB ke-41 tahun 2016 akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada 15-19 Mei 2016, dengan menghadirkan perwakilan dari 56 negara anggota IDB. Diikuti oleh 1.500-an perserta, pembukaan ST IDB secara resmi akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Mei 2016.

Sebagai Ketua Dewan Gubernur IDB saat ini, Menteri Keuangan RI Bambang P.S. Brodjonegoro akan memimpin jalannya pertemuan ST IDB ke-41. Adapun Rangkaian acara ST IDB ke-41 terdiri atas Pertemuan Dewan Direksi yang akan diselenggarakan apda 15 Mei 2016; Rangkaian Seminar pada 15-17 Mei 2016); Pertemuan Dewan Gubernur pada 18-19 Mei 2016); dan Exhibition pada 15-19 Mei 2016.

Dari rangkaian acara tersebut, menurut rencana, rangkaian seminar akan dibagi dalam enam topik besar, yaitu pertama, Coordination and Technical Cooperation for Development Network Accross IDB Member Countries. Kedua, Resilience Development Initiative for IDB Member Countries. Ketiga, Advancing Islamic Impact Investing for the Achievement of the Sustainable Development Goals. Keempat, Innovative Sharia Financing to Fight against Poverty.Kelima, Micro Sharia Market Deepening for Inclusive Finance. Terakhir, Sharia Fund Safeguards on Infrastructure Islamic Finance.

Rangkaian acara seminar tersebut akan menghadirkan berbagai pembicara baik dari dalam maupun luar negeri, yang merupakan pakar dan ahli di masing-masing bidangnya. Para pembicara yang akan mengisi seminar antara lain Menteri Keuangan RI Bambang P.S Brodjonegoro, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan, Earth Institute Director Columbia University dan Nobel Laureates Mr. Jeffrey Sachs, serta sejumlah prominent person dari institusi internasional seperti Bank Dunia, United Nation Development Program, dan Bill & Melinda Gates Foundation.

Dalam rangkaian seminar ST IDB kali ini, Indonesia akan mengajukan dua subtopik, yaitu yang terkait dengan pembangunan infrastruktur dan keuangan inklusif. Pengajuan kedua subtopik tersebut dinilai sesuai dengan prioritas pembangunan nasional, dengan tetap memperhatikan agenda pembangunan negara-negara anggota IDB lainnya.

Sementara itu, salah satu side event dari ST IDB ke-41 adalah pelaksanaan pameran (exhibition) yang mengusung tema inovasi, pembangunan infrastruktur dan keuangan inklusif. Selain itu, pameran yang akan diselenggarakan pada 15-19 Mei 2016 ini juga akan menampilkan tema yang berkaitan dengan pariwisata dan pendidikan. Khusus untuk tema inovasi, IDB akan memfokuskan pada area youth development, kesehatan, dan ketenagakerjaan.

Menurut rencana, pelaksanaan pameran pada tahun ini tidak hanya diikuti oleh negara-negara anggota IDB, tetapi juga para pelaku ekonomi domestik. Sebagai tuan rumah, Indonesia melalui Kementerian Keuangan RI juga akan mengundang partisipan dari kementerian/lembaga; pemerintah daerah; sektor perbankan dan sektor keuangan lainnya; lembaga penelitian; akademisi; dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). (mk)