Masyarakat Aru Utara Kini Nikmati BBM Lebih Mudah dan Adil

By Abdi Satria


nusakini.com-Aru Utara-Kecamatan Aru Utara, Kabupaten Kepulauan Aru, bukanlah wilayah yang dapat dijangkau dengan mudah. Dari Ambon, ibukota Provinsi Maluku, diperlukan waktu minimal 5 jam untuk sampai di tempat tersebut melalui transportasi udara Ambon-Dobo selama kurang lebih 2 jam yang dilanjutkan dengan transportasi laut selama 3 hingga 4 jam dengan menggunakan speedboat. 

Di titik tersebut hadir lembaga penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga SPBU Kompak 86.976.09 yang diresmikan pada Selasa (26/3) oleh Kepala Balitbang ESDM, Dadan Kusdiana, mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan. Pada kesempatan tersebut, Dadan turut didampingi Anggota Komisi VII DPR RI, Mercy Barends, Bupati Kabupaten Kepulauan Aru dan tokoh masyarakat setempat. 

"Saya berharap dengan hadirnya lembaga penyalur satu harga ini, kebutuhan BBM di Kabupaten Kepulauan Aru dapat terpenuhi. Mohon Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru agar dapat bersama-sama ikut serta mengawasi ketersediaan dan pendistribusian BBM di penyalur satu harga ini agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. Tidak boleh ada industri dan oknum yang menikmati Program BBM Satu Harga ini," ujar Dadan dalam sambutannya.

Dadan mengungkapkan, BBM Satu Harga ini merupakan bukti besarnya perhatian Pemerintah terhadap masyarakatnya. Selain itu, Dadan juga berpesan agar dalam implementasi program BBM Satu Harga di Kabupaten Kepulauan Aru ini Pemerintah Daerah, Pengusaha dan PT Pertamina (Persero) dapat bekerjasama dan berkoordinasi dengan baik dalam menciptakan sistem yang dapat memudahkan masyarakat agar mudah mendapatkan BBM secara adil. "Jangan sampai ada hal-hal yang dapat mempersulit masyarakat yang membutuhkan BBM," lanjutnya. 

Pembangunan SPBU Kompak di wilayah 3T ini bukan merupakan hal yang mudah mengingat lokasi geografis dan ongkos angkut yang tinggi sehingga perlu dipastikan tepat sasaran peruntukannya. Sebelumnya harga BBM di wilayah tersebut Rp 10.000 per liter untuk Premium dan Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per liter untuk Solar. "Kini masyarakat dapat menikmati harga yang sama dengan di wilayah lain di Indonesia, Rp 6.450 per liter untuk Premium dan Rp 5.150 per liter untuk solar," tandas Dadan. 

Kuota volume BBM bersubsidi jenis Solar tahun 2019 untuk Kabupaten Kepulauan Aru sebesar 3.698 KL, sedangkan kuota BBM Jenis Premium sebesar 7.358 KL. Realisasi sampai bulan Februari 2019 untuk Solar adalah sebesar 726,81 KL (19,65%), sementara itu telah terealisasi 1.120,61 KL (15,23%) untuk BBM jenis Premium. (p/ab)