Masalah Sampah di Kota Bandung Sedikit Teratasi dengan 'MOTAH'
By Admin
nusakini.com, - Masalah sampah di Kota Bandung sedikit teratasi dengan hadirnya 'MOTAH' (Mesin Olah Runtah). Unit MOTAH yang ke-4 ini, baru saja didirikan di Kelurahan Gempolsari Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung. Menurut Penjabat Wali Kota Bandung A. Koswara saat peresmian, model pengolahan sampah seperti itu harus terus dikembangkan, tidak boleh berhenti di tengah jalan.
"Jangan berhenti, harua terus dijalankan bahkan dikembangkan. Karena jika berhenti, maka masalah sampah semakin tidak teratasi. Kita tidak lagi terus bisa mengandalkan TPA (Tempat Pbuangan Akhir)," katanya, Senin (17/2/2025).
Menurut Koswara, sampah yang dibakar dalam alat insenerator (pembakar) bernama MOTAH tersebut adalah sampah residu atau sisa hasil pengolahan.
"Bahkan, sampah residu ini akhirnya juga bisa menghasilkan RDF (Revuse Derived Fuel) yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembuatan semen, sementara hasil pengelohan sebelumnya bisa untuk magot dan gas," lanjut Koswara.
Mesin MOTAH sendiri disebut mampu membakar sampah 4-5 ton per hari, tanpa BBM dan tanpa mesin listrik, karena pembakarannya menggunakan sampah itu sendiri. MOTAH juga disebut tidak polutif karena tidak menimbulkan asap, karena didesain sedemikian rupa tanpa asap.
Camat Bandung Kulon Kota Bandung Dadang Setiawan mengatakan, pendirian MOTAH di wilayahnya memanfaatkan lahan bekas pembuangan sampah sementara (TPS), bahkan dari 3 wilayah, yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung.
"Karena Kelurahan Gempolsari ini berada di daerah perbatasan antara Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung. Jadi sebelumnya, warga sekitar membuang sampahnya ke TPS ini. Nah dengan adanya MOTAH ini, saya berharap masalah sampah di wilayah ini bisa diselesaikan dan mengurangi pembuangan ke TPA," jelas Dadang.
Dadang menambahkan biaya pendirian MOTAH sekitar 1,4 milyar yang didaptkan dari APBD dan CSR perusahaan swasta.
"Biaya itu sudah termasuk bangunan kawasan dan tempat penunjang lainnya, serta pelatihan untuk tenaga operator," pungkasnya. (*)