nusakini.com - Internasional - Mantan presiden Bolivia yang dipenjara, Jeanine Anez, dalam kondisi stabil setelah ia berusaha untuk mencabut nyawanya sendiri. Kejaksaan menuntutnya dengan "genosida" atas kematian demonstran pada tahun 2019.

Direktur penjara Juan Carlos Limpias memberitahu wartawan pada hari Minggu (22/8) bahwa kesehatan Anez stabil. Anez saat ini didampingi oleh keluarganya. Limpias mengatakan kehadiran keluarga Anez adalah faktor penting untuk meningkatkan kesehatan mentalnya.

Carolina Ribera, anak Anez, mengatakan ibunya melakukan percobaan bunuh diri pada hari Sabtu (21/8) karena "depresi yang parah" akibat penahanannya di penjara yang diperpanjang.

Kuasa hukum Anez, Norma Cueller, memberitahu wartawan bahwa aksi yang dilakukan mantan presiden ini adalah "tangisan permintaan tolong" dan Anez merasa sangat "dilecehkan".

Anez yang berusia 54 tahun, ditahan pada awal tahun ini karena tuntutan yang menuduhnya memiliki peran dalam kudeta yang dilakukan untuk menggulingkan mantan Presiden Evo Morales pada tahun 2019. Ia menyangkal tuduhan tersebut dan mengaku sebagai korban persekusi politik. Ia sedang dipenjara selama menunggu pengadilan.

Pada hari Jumat (20/8), Jaksa Agung Juan Lanchipa mengumumkan tuntutan "genosida" kepada Anez atas dua peristiwa di bulan November 2019, di mana total 22 orang tewas dalam bentrok dengan polisi. Para korban merupakan pendukung Morales.

Anez juga menghadapi tuntutan terorisme, konspirasi, dan hasutan.